Perpustakaan Komnas Perempuan

  • Home
  • Information
  • News
  • Help
  • Librarian
  • Member Area
  • Select Language :
    Arabic Bengali Brazilian Portuguese English Espanol German Indonesian Japanese Malay Persian Russian Thai Turkish Urdu

Search by :

ALL Author Subject ISBN/ISSN Advanced Search

Last search:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Pedoman Pengujian Kebijakan Konstitusional Untuk Pemenuhan Hak Konstitusional dan Penghapusan Diskiriminasi Terhadap Perempuan

Text

Pedoman Pengujian Kebijakan Konstitusional Untuk Pemenuhan Hak Konstitusional dan Penghapusan Diskiriminasi Terhadap Perempuan

Andy Yentriyani - Personal Name; [Komnas Perempuan] - Personal Name; Dahlia Madanih - Personal Name; Indraswari - Personal Name; Pera - Personal Name;

Otonomi daerah adalah salah satu alat utama desentralisasi di masa reformasi. Model ini mempunyai peluang untuk menghadirkan kebijakan yang semakin berpihak pada warga. Sayangnya, Komnas Perempuan mencatat bahwa sepanjang 15 tahun pelaksanaan otonomi daerah, yang ditandai dengan diterbitkannya UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah, juga melahirkan kebijakan yang diskriminatif, dan karenanya, menjadi kebijakan yang inkonstitusional. Sejak dikeluarkan hasil pemantauan Komnas Perempuan tahun 2009 yang menemukan 154 kebijakan daerah yang diskriminatif atas nama agama dan moralitas1, jumlah kebijakan diskriminatif itu terus bertambah hingga tahun 2014 mencapai 365 kebijakan. Sampai penghujung tahun 2014, belum ada satupun kebijakan yang dibatalkan oleh pemerintah daerah. Upaya pengawasan yang dilakukan pemerintah nasional masih sangat terbatas, antara lain dengan melakukan klarifikasi kepada pemerintah daerah. Pada tahun 2013 telah ada 7 surat klarifikasi yang dikirimkan oleh Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) untuk Pemerintah daerah provinsi, kabupaten/kota, dan bertambah menjadi 16 surat klarifikasi pada tahun 2014. Komnas Perempuan berpendapat bahwa kehadiran kebijakan yang diskriminatif jika tidak segera ditangani akan terus mengikis kualitas demokrasi, mengikis kewibawaan, kepastian, dan integritas hukum nasional, serta menciptakan pelembagaan diskriminasi. Akibatnya, pembatasan, pengurangan, dan pengabaian hak-hak konstitusional perempuan dan kelompok minoritas terus berlangsung. Tidak berjalannya perlindungan secara substantif terhadap perempuan dan kelompok minoritas, memperlihatkan bahwa praktik demokrasi yang berjalan masih mengedepankan proses prosedural sehingga mengabaikan proses partisipasi dan perlindungan substantif.



Availability
KP IV.000229KP IV YEN pPerpustakaan Komnas Perempuan (Perpustakaan Komnas Perempuan)Available
Detail Information
Series Title
-
Call Number
KP IV YEN p
Publisher
Jakarta : [Komnas Perempuan]., 2016
Collation
226 hlm; 21 cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
978-602-330-008-2
Classification
KP IV
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Diskriminasi
Komnas perempuan
kebijakan konstitusional
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility
-
Other version/related

No other version available

File Attachment
  • Pedoman Pengujian Kebijakan Konstitusional: Untuk Pemenuhan Hak Konstitusional dan Penghapusan Diskriminasi Terhadap Perempuan
    Other Resource Link
Comments

You must be logged in to post a comment

Perpustakaan Komnas Perempuan
  • Information
  • Services
  • Librarian
  • Member Area

About Us

Perpustakaan Komnas Perempuan adalah tempat berkumpulnya bahan pustaka mengenai Jender, Perempuan, Kekerasan terhadap Perempuan dan informasi lain.

Search

start it by typing one or more keywords for title, author or subject

Keep SLiMS Alive Want to Contribute?

© 2023 — Senayan Developer Community

Powered by SLiMS
Select the topic you are interested in
  • Computer Science, Information & General Works
  • Philosophy & Psychology
  • Religion
  • Social Sciences
  • Language
  • Pure Science
  • Applied Sciences
  • Art & Recreation
  • Literature
  • History & Geography
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Advanced Search