Text
Menuju dunia baru: komunikasi, media dan gender
Membahas berbagai permasalahan di seputar gender. Masalah ini muncul pada perempuan yang tertinggal dan tersisihkan dan dijumpai pada masyarakat lapisan bawah, mereka menjadi korban ketidakadilan, penindasan, kekejaman, dan kesewenang-wenangan. Perempuan, lagi-lagi menjadi objek kajian yang sedang menjadi topik kali ini. Apa hubungan perempuan dan media sehingga menjadi kajian media, dan bagaimana peran perempuan dalam media? Itulah yang menjadi pertanyaan dasar kami sebelum pembuatan makalah ini. Untuk lebih jelasnya, mari sama-sama simak pemaparan makalah tersebut. Seorang perempuan sudah sewajarnya dikatakan cantik, namun kenapa perempuan mesti dicekoki dengan produk-produk baru yang ditawarkan media, bahkan kebanyakan yang memaenkan peranan dalam hal ini kebanyakan perempuan. Why?
Citra perempuan yang umunya dihayati oleh perempuan ialah citra yang dianut para lelaki, bahwa perempuan itu harus sabar, tabah, penyayang, keibuan, penyayang, suka mengalah, sumber kedamaian dan keadilan, pandai mengurus suami, ana-anak dan rumah tangga, selalu langsing awet muda, bersih, tidak boleh capek, harus selalu siap melayani suami, tidak boleh mengeluh, tidak boleh gosip, tidak ada kebebasan, dan sebagainya. Ketika perempuan tampil di lingkungan publik, laki-laki dengan mudahnya menuduh perempuan yang tidak bertanggung jawab untuk mengurus anak, rumah tangga dan sebagainya. Bahkan realita mengatakan perempuan yang sering tampil di media itu sedikit yang bisa mempertahankan hubungannya.[1] Lantas dimanakah posisi perempuan di media? Mungkinkah hanya sisi-sisi yang rendah dan buruk yang menjadi hak bagi seorang perempuan?Beralih ke pembahasan media dan perempuan, apa yang dimaksud dengan perempuan dan media?
KP.II.000357 | KP.II SIR m | My Library | Available |
No other version available