Text
Seksualitas Remaja
Penelitian ini menggambarkan pemahaman remaja di Yogyakarta tentang penularan HIV dan pencegahan AIDS. Dari hasil pengamatan ditemukan bahwa remaja yang tidak dapat menahan diri cenderung melanggar larangan-larangan norma yang berlaku dalam masyarakat. Seksualitas remaja merujuk kepada perasaan seksual, perilaku dan perkembangan pada remaja dan merupakan tahap seksualitas manusia. Seksualitas sering merupakan aspek penting dari kehidupan remaja.[1] Perilaku seksual remaja adalah, pada banyak kasus, dipengaruhi oleh norma-norma budaya dan adat istiadat, orientasi seksual mereka, dan isu-isu kontrol sosial, seperti hukum umur dewasa. Pada manusia, hasrat seksual dewasa biasanya mulai muncul dengan masa pubertas. Ekspresi seksual dapat mengambil bentuk masturbasi atau seks dengan pasangan. Minat seksual di kalangan remaja, seperti orang dewasa, dapat sangat bervariasi. Aktivitas seksual secara umum dikaitkan dengan sejumlah risiko, termasuk penyakit menular seksual (termasuk HIV/AIDS) dan kehamilan yang tidak diinginkan. Hal ini dianggap sangat benar untuk remaja muda, karena otak remaja tidak memiliki saraf yang matang (daerah beberapa otak lobus frontal korteks otak dan di hipotalamus penting untuk kontrol diri, penundaan kepuasan, dan analisis risiko dan penghargaan yang tidak sepenuhnya matang sampai usia 25-30). Karena sebagian hal ini, kebanyakan remaja dianggap secara emosional kurang matang[2] dan tidak mandiri secara finansial.
KP.IX 000170 | KP.IX WID s | My Library | Available |
No other version available