Text
Cahaya rumah kita: renungan batin seorang ibu muda tentang anak, wanita dan keluarga
Mengkaji perempuan dengan berbagai permasalahannya adalah sebuah aktivitas yang tidak hanya menarik tetapi juga amat penting. Beberapa tokoh pemikiran yang berhaluan konservatif berpendapat bahwa justru dalam iklim budaya masyarakat yang semakin maju pembagian kerja tradisional yang mengharuskan perempuan bekerja di rumah semakin relevan. Karier sebagai ibu rumah tangga menuntut pendidikan yang sama atau malah lebih dibanding karier apa pun di luar rumah. Karier mulia ini bersangkutan dengan tugas merawat manusia, tua, dan muda; dan ini adalah pekerjaan yang paling sulit di dunia. Isma’il Raji Al-Faruqi dalam Tawhid: Its Implications for Thought and Life (1982). Adalah dari menghayati karier mulia tersebut buku ini lahir dari seorang ibu muda yang punya keistimewaan dalam ‘renungan-renungan batiniah’ atas kejadian sehari-hari yang dialaminya sebagai ibu rumah tiga anak yang masih kecil-kecil. Miranda Risang Ayu dikenal sebagai seorang koreografer yang dua karyanya, Istighfar dan Tasbih, sempat menjadi pembicaraan karena idenya untuk menjadikan keindahan gerak kain sebagai alternatif keindahan gerak tubuh. Lewat buku ini dia menuangkan pandangan uniknya tentang anak, wanita dan keluarga sebagai cermin pemantul wajah Ilahi. Buku yang sarat gagasan pencerah mata-hati ini, digambarkan penulisnya sebagai oleh-oleh proses menghayati dan menjadi. Dari perjalanannya menghayati kelemahan manusia di hadapan Yang Mahakuat, dan menjadi manusia fana dalam Yang Mahaabadi, dengan rumah sebagai pusatnya dan aktivitas rumah tangga sebagai jalannya. Disajikan lewat penuturan yang liris, buku ini menghadirkan kesejukan dan kejutan-kejutan tak terduga dalam memaknai hal-hal sederhana dan sehari-hari.
KP.II.000407 | KP.II AYU c | My Library | Available |
No other version available