Text
Panduan Advokasi dan Sosialisasi Pencegahan Sunat Perempuan Bagi Tokoh Agama: 40 Tanya-Jawab Sunat Perempuan: Menuju Kemaslahatan Keluarga
WHO memperkirakan sekitar 100-140 juta perempuandan anak perempuan di dunia mengalami sunat perempuan (WHO, 2008) termasuk di dalamnya Indonesia Riskesdas 2013 menyebutkan bahwa praktek Perlukaan dan Pemotongan Genitalia Perempuan (P2GP) terjadi pada anak perempuan umur 0-11 tahun sebesar 51,2 persen dengan umur waktu disunat tertinggi ketika umur 1-5 bulan (72.4%), usia 1-4 tahun (13.9%) dan 5-11 tahun (3.3%). P2GP terjadi di sejumlah daerah di Indonesia, di perkotaan sebesar 55,8 persen, lebih tinggi dari pada di pedesaan (46,9%). P2GP tidak ada manfaatnya kecuali melukai klitoris dan merusak sejumlah syarat septic yang ada di ujung klitoris, yang beresiko pada infeksi saluran kemih dan pendarahan yang berbahaya bahkan hingga kematian (WHO, 2010). Praktik berbahaya P2GP adalah satu bentuk ketidak adilan gender dan harus dicegah.
KP XI.3 0052 | 392.109 IND D | Perpustakaan Komnas Perempuan (Perpustakaan Komnas Perempuan) | Available |
No other version available