Text
Perempuan bersikap pada pemilu 2004 buku 2
Pemilu 1999 yang demokratis justru mengurangi jumlah perempuan di parlemen. Organisasi-organisasi perempuan pun memperjuangkan penerapan kebijakan afirmasi dalam bentuk kuota 30% keterwakilan perempuan. Meskipun kuota hanya berlaku pada daftar calon, hasilnya terlihat nyata pada Pemilu 2004 dan 2009, Bagi perempuan Indonesia, hasil Pemilu 1999 merupakan ironi. Pemilu demokratis pertama setelah Orde Baru itu, justru menghasilkan jumlah perempuan di DPR lebih sedikit jika dibandingkan dengan tiga pemilu Orde Baru. Sejak Pemilu 1987, persentase perempuan di DPR tidak pernah turun dari dua digit: 1987 (13,0%), 1992 (12,5%), dan 1997 (10,8%). Namun persentase perempuan di DPR hasil Pemilu 1999 hanya 9,0%.Keadaan itulah yang mendorong organisasi-organisasi perempuan melancarkan gerakan peningkatan keterwakilan perempuan di parlemen melalui kebijakan afirmasi (affirmative action) dalam bentuk kuota 30% perempuan dalam pemilu demokratis. Sebab, berdasarkan pengalaman banyak negara penerapan kebijakan afirmasi dalamsistem pemilu, terbukti berhasil signifikan meningkatkan jumlah perempuan di parlemen. Namun gerakan itu menghadapi tantangan dari partai politik dan DPR. Sikap serupa juga ditunjukkan pemerintah, meskipun Indonesia sudah meratifikasi Konvensi Penghapusan terhadap Segala Bentuk Diksriminasi terhadap Perempuan (The Convention on the Elimination of All Form Discrimination Against Wamen, CEDAW) melalui UU No.7/1984.Namun melalui kampanye di media, demontrasi di jalanan dan lobi-lobi intensif pada saat pembahasan undang-undang pemilu untuk Pemilu 2004, usaha organisasi-organisasi perempuan telah menunjukkan hasil. Buah perjuangan itu terlihat dalam Undang-undang Nomor 31 Tahun 2002 tentang Partai Politik (UU No. 31/2002) dan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (UU No. 12/2003).
KP.II.000278 | KP.II ISM p | My Library | Available |
No other version available