Text
Women For Peace: Perempuan untuk Perdamaian Indonesia
Buku ini setidaknya berbicara tentang upaya perempuan terlibat dalam kerja perdamaian. Karena itu sejatinya juga berbicara tentang perjuangan kaum perempuan akan keadilan bahkan bagi dirinya sendiri yang dalam masyarakat kita yang patriarkhis sering dinomorduakan. Akibatnya perempuan sulit menjadi manusia yang mandiri: tergantung pada masyarakat dan lelaki yang mendominasinya. Karenanya perjuangan perempuan untuk memperoleh keadilan dalam status sosial dan politik menjadi penting sebab dari sinilah berawal terbukanya lebih luas bagi perempuan akses menuju keadilan ekonomi, pendidikan, budaya dan lain sebagainya termasuk sebagai agen perubahan dan perdamaian seperti yang dituliskan GKR Hemas (h. 1-8). Kesadaran akan hak perempuan GKR Hemas sendiri tentu mengejutkan. Dia yang berasal dari putri kraton yang dikungkung budaya feodal-patriarkhi justru banyak berbicara tentang hak-hak sosial, ekonomi dan politik perempuan. Untuk itu ia menentang budaya patriarkhi yang membuat: “ …perempuan sulit mempunyai kemampuan yang sama dengan laki-laki ketika terjun di ruang publik..justru yang muncul: analogi wajah yang bodoh, sakit, miskin dan terdiskriminasi..akibatnya, posisi perempuan rentan menjadi korban kekerasan di wilayah domestik, publik dan negara.
KP.II.000249 | KP.II ARI w | My Library | Available |
No other version available