Text
Kebijakan dan Strategi Nasional Kesehatan Reproduksi di Indonesia
Hak dan Kesehatan Reproduksi baru mendapat perhatian khusus setelah dilaksanakannya Konferensi Internasional tentang Kependudukan dan Pembangunan (International Conference on Population and Development atau ICPD) di Kairo pada tahun 1994 yang kemudian dilanjutkan dalam Konferensi Perempuan Dunia IV (Fourth World Conference on Women atau FWCW IV) di Beijing tahun 1995, untuk memantau kemajuannya telah dilaksanakan evaluasi setiap 5 (lima) tahun. Aspek hak dan kesehatan reproduksi sangat luas, karena hak dan kesehatan reproduksi menyangkut seluruh siklus kehidupan manusia selama hidupnya, yaitu mulai dari kehamilan, kelahiran, masa anak-anak, remaja, dewasa sampai dengan masa usia lanjut. Selain panjangnya rentang usia masalah kesehatan reproduksi juga sangat kompleks, mulai dari masalah kehamilan dan persalinan, penyakit-penyakit menular seksual dan penyakit degeneratif. Bila dilihat faktor penyebab yang melatar belakangi juga bermacam-macam, mulai dari masalah pendidikan, kesehatan, agama, sosial budaya dimana termasuk didalamnya masalah ketidak setaraan gender dalam keluarga dan masyarakat. Disadari bahwa kendala utama dalam penanganan masalah pelayanan kesehatan reproduksi dan penegakkan hak reproduksi adalah belum terintegrasinya dalam sistem hukum dan perundangan nasional, sehingga pelaksanaannya juga kurang terpadu dan kurang efektif. Masalah utama yang perlu mendapat perhatian khusus dan sangat menentukan kelangsungan hidup suatu bangsa adalah masih tingginya V MENTERI NEGARA PEMBERDAYAAN PEREMPUAN REPUBLIK INDONESIA JALAN MERDEKA BARAT 15 TELP. 3805563 - 3842638 FAX. 3805562 - 3805559 JAKARTA 10110 angka kematian ibu dan makin meningkatnya penyebaran HIV/AIDS. Kedua masalah ini erat hubungannya dengan masalah-masalah nonmedis tersebut di atas, tetapi selama ini penanganannya lebih ditekan kepada pelayanan kesehatan, padahal penyebab mendasarnya adalah kemiskinan, rendahnya tingkat pendidikan dan sosial-budaya. Kami sangat mendukung diterbitkannya buku ini. Dengan penerbitan buku Strategi Nasional Kesehatan Reproduksi ini, diharapkan penanganan kesehatan reproduksi dan hak-hak reproduksi dapat lebih terpadu, terarah, sehingga masing-masing pihak dapat melaksanakan tugasnya dengan sinergi untuk mencapai keberhasilan tingkat kesehatan reproduksi yang optimal dan dapat ditegakkan hak-hak reproduksi. Semoga pula pelaksanaan kegiatan Semoga pula pelaksanaan kegiatan penanggulangan kesehatan reproduksi dapat bekerja dengan intensif, terpadu, efisien dengan selalu memperhatikan keadilan dan kesetaraan gender, demi keberhasilan Pembangunan Nasional.
KP IX.000234 | KP IX IND k | My Library | Available |
No other version available