Text
kemitraan dengan Organisasi Berbasis Keimanan: Kerangka Kerja Strategis UNAIDS
Saat ini, HIV dan AIDS telah menyebar ke semua provinsi di Indonesia. Tidak ada lagi kabupaten / kota yang bebas dari penyebaran HIV dan AIDS. Banyak upaya dilakukan oleh pemerintah untuk mengurangi penyebaran HIV dan AIDS. Namun, upaya ini hanya dilakukan di tingkat medis saja, tidak menyentuh pemberdayaan masyarakat, terutama keterlibatan ulama dalam perencanaan, penerapan dan evaluasi program pencegahan HIV dan AIDS. Ulama harus dipostulasikan sebagai bagian dari sistem pencegahan dan pengendalian HIV dan AIDS yang dikembangkan oleh pemerintah. Ulama diberi peran dalam mengidentifikasi, merumuskan, melaksanakan dan memantau kegiatan program dengan fokus mengeksplorasi masalah sosial yang terjadi di lingkungan. Jika para ulama terlibat langsung sejak dimulainya suatu program kegiatan, mereka akan lebih mampu memahami apa yang harus mereka lakukan untuk sebuah program. Keterlibatan dan pemberdayaan adalah salah satu prinsip pencegahan HIV dan AIDS. Keterlibatan dan pemberdayaan dalam pencegahan AIDS bertujuan untuk mencapai hasil kesehatan yang lebih baik dengan partisipasi aktif masyarakat sipil dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi layanan dan kegiatan yang bertentangan dengan pencegahan, pengobatan, perawatan dan dukungan untuk ODHA yang berorientasi pada diskriminasi kemitraan anti-gender, stigma, menempatkan perempuan dalam kondisi yang anti-sosio-budaya, dan fisiologis, dan sama pentingnya adalah para ahli secara terbuka menentang kekerasan berbasis gender.
KP.VIII.1.000150 | KP.VIII.1 IND k | My Library | Available |
No other version available