Text
Kompilasi Hasil Penelitian Putusan Pengadilan Dan Kebijakan Daerah Terkait Hak-Hak Kebebasan Beragama/Berkeyakinan
Indonesian Legal Resource Center (ILRC) atas dukungan dari Hivos mencoba mendorong para peneliti dari berbagai kalangan seperti akademisi, dan pratisi kebebasan beragama/berkeyakinan (KBB) untuk melakukan penelitian isu-isu spesifi k KBB seperti rumah ibadah, penodaan agama, disentralisasi dan KBB, dan eksistensi agama/kepercayaan non-mainstream. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat seberapa jauh ada pelanggaran KBB di dalam isu tersebut, dan juga untuk menyusun kompilasi analisis atas kasus-kasus pelanggaran KBB, untuk bahan pembelajaran ke depan. Hasil penelitian ini, diharapkan bisa menjadi bahan referensi masyarakat umum khususnya mereka yang tertarik isu-isu KBB. Hampir sembilan tahun ke belakang, tepatnya pasca tahun 2005. Isu KBB semakin mencuat ke permukaan. Isu KBB mengalami perkembangan, tidak hanya isu penodaan agama dan tempat ibadah tetapi juga isu ujaran kebencian atas dasar agama yang mengakibatkan kekerasan, diskriminasi, dan permusuhan, isu perempuan dan KBB, isu disentralisasi dan KBB, dan juga isu identitas agama/kepercayaan di ruang publik. Juga selama ini peneliti lebih fokus kwantitas (jumlah) pelanggaran KBB dengan menampilkan performa data statistik pelanggaran KBB, dibandingkan dengan kualitas pelanggaran KBB tersebut. iv Kompilasi Hasil Penelitian Putusan Pengadilan dan Kebijakan Daerah terkait Hak-Hak Atas Kebebasan Beragama/Berkeyakinan Kita memerlukan kedua-duanya, untuk diinformasikan kepada para pemangku kepentingan terutama pemerintah. Kualitas penelitian ini adalah ingin memetakan siapa saja para aktor pelanggaran KBB tersebut, bagaimana mereka melakukan pelanggaran KBB, kemudian sejauh mana respon para pemangku kepentingan atas pelanggaran KBB tersebut, dan terakhir apa harapan dan pembelajaran ke depannya. Para peneliti diharapkan mampu menjawab hal-hal tersebut, dan ada halhal yang bisa dipahami oleh para pembaca khususnya para pemangku kepentingan. Hal yang terpenting di dalam keragaman dan KBB adalah bagaimana nilai-nilai keragaman dan KBB tersebut dapat diimplementasikan di masyarakat. Demokrasi membutuhkan sebuah masyarakat terbuka dimana nilai-nilai keragaman dan Hak Azasi Manusia (HAM) termasuk KBB didalamnya dihormati dan diimplementasikan. Memang tidak mudah untuk mencapai hal tersebut, dan banyak sekali tantangan yang dihadapi. Tetapi setidaknya penelitian ini mencoba memberikan sedikit kontribusi untuk mencoba mengingatkan kembali adanya pelanggaran KBB di era demokrasi, bahkan pelanggaran tersebut sifatnya sistemik dan meluas. Sistemik maksudnya pelanggaran terencana dengan baik. Kemudian meluas artinya tidak hanya di satu tempat dan isunya tetapi juga meluas ke tempat yang lain, dan isunya juga sudah berkembang.
KP.VI.00035 | KP.VI MAG k | My Library | Available |
No other version available