Text
Pekerja seks, kekerasan dan hiv di jakarta, indonesia
yang sedemikian lemah, menempatkan mereka dalam situasi yang sangat rentan, baik secara fidikdaj , psikis, Finansial dan sosial. Kerentanan tersebut pun berdampak terhadap status HIV bagi beberapa pekerja seks yang tidak mampu melindungi diri karena posisi tawarnya yang sangat lemah. Menyadari hal tersebut, Pemerintah Indonesia, KPAN bersama organisasi komunitas dalam hal ini OPSI dan pemangku kepentingan lainnya bekerja sama dengan PPH Atmajaya, UNFPA, UNIADS dan UNDP melalui sebuah penelitian yang dilaksanakan di Jakarta, Indonesia. Penelitian ini menjadi bagian dari sebuah studi regional Asia yang berjudul Pekerja seks dan Kekerasan: Memahami Permasalahan demi Keselamatan dan Perlindungan. Pengambilan dan analisa data dilakukan dari tahun 2012 hingga 2013 di empat negara: Indonesia, Myanmar, Nepal dan Sri Lanka. Proyek riset regional dirancang untuk meneliti berbagai situasi yang dialami pekerja seks dimana ditemukan adanya unsur kekerasan serta faktor-faktor yang meningkatkan
atau mengurangi risiko kekerasan tersebut dan kaitan kekerasan terhadap risiko HIV. Disamping adanya laporan tingkat regional, masing-masing negara menyiapkan laporan penelitian membahas situasi kerentanan dan kekerasan pada pekerja seks di dalam negeri. Laporan pernegara ini menganalisa risiko yang terkait dengan HIV dan keterpaparan pekerja seks terhadap kekerasan didukung dengan rekomendasi strategi perlindungan yang lebih baik bagi pekerja seks, serta kebijak an dan program yang dapat berfungsi untuk mencegah atau menganggulangi kekerasan terhadap pekerja seks perempuan,
KP.VIII.1.000056 | KP. VIII.1 IND p | My Library | Available |
No other version available