Text
Demokrasi tanpa representasi
Proses demokrasi telah menghadirkan pemilihan umum yang cukup fair dan jujur. Pemilu memang merupakan instrumen penting bagi proses demokrasi. Namun, pemilu tidak serta merta menciptakan tata pemerintahan demokratis. Tata pemerintahan yang bukan saja akuntabel dan transparan tetapi dikendalikan oleh rakyat. Tata pemerintahan yang memberi ruang dan memampukan kelompok-kelompok marginal mengartikulasi kepentingan dan memperluas keterlibatan mereka dalam pengambilan keputusan yang mempengaruhi hidup bersama secara umum. Tata pemerintahan yang memungkinkan lahirnya kebijakan yang adil dan inklusif. Demokrasi memang bukan semata mengenai pemilihan umum dan partisipasi masyarakat – melainkan mengenai siapa yang mengambil keputusan. Problemnya di Indonesia hingga sekarang kekuasaan untuk memutuskan berada di sekelompok elit oligarkis – yang tidak memiliki kepentingan yang cukup untuk memajukan demokrasi. Buahnya adalah menurunnya kualitas kebebasan sipil dan kehidupan. Hal ini tampak pada gejala tindakan main hakim sendiri oleh sejumlah kelompok pada kelompok masyarakat lain karena keyakinan yang berbeda. Pemenuhan pangan, kesehatan dasar, pendidikan dan kerja digantungkan pada daya ekonomi yang bersangkutan.
KP.XXI-00015 | 320 YUL D | My Library | Available |
KP XXI 00076 | 320 YUL D | Perpustakaan Komnas Perempuan (Perpustakaan Komnas Perempuan) | Available |
No other version available