Perpustakaan Komnas Perempuan

  • Home
  • Information
  • News
  • Help
  • Librarian
  • Member Area
  • Select Language :
    Arabic Bengali Brazilian Portuguese English Espanol German Indonesian Japanese Malay Persian Russian Thai Turkish Urdu

Search by :

ALL Author Subject ISBN/ISSN Advanced Search

Last search:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Jurnal perempuan 60 : Awas! Perda Diskriminatif

Text

Jurnal perempuan 60 : Awas! Perda Diskriminatif

Jurnal Perempuan - Organizational Body; Arskal Salim - Personal Name; Dewi Candraningrum - Personal Name;

Ketika membicarakan “Syariat Islam”, di dalam Jurnal Perempuan kali ini sebenarnya tidak benar-benar sedang membicarakan Islam. Ketika kata-kata “Peraturan Daerah” diletakkan di depannya, yang sedang dibicarakan sesungguhnya adalah tema tentang politik dan kekuasaan. Kebetulan yang menjadi label disini adalah Islam, yang sebetulnya bila dimaknai lebih jauh, lebih tepat diistilahkan dengan “Peraturan Daerah yang Diskriminatif”. Bukan atas nama agamanya, melainkan peraturan yang “menyeragamkan” dimana simbol-simbol tertentu berlaku bagi semua kalangan yang berbeda-beda.
Fenomena penyeragaman melalui simbol-simbol agama ini seperti yang terjadi di Arab, ada pernyataan bagus yang ditulis oleh Fatima Mernissi, seorang feminis dari Maroko mengenai “mengapa mereka melakukan itu?” (ini berkaitan dengan tema perda syariat) dalam bukunya Islam dan Antologi Ketakutan Demokrasi yang menyatakan “seperti ketakutan orang Arab terhadap demokrasi, sebenarnya tidaklah sebesar penderitaan mereka karena lemahnya akses terhadap kemajuan paling penting abad ini, khususnya toleransi –sebagai prinsip dan praktik.” Sama dengan Indonesia yang juga negara Dunia Ketiga, penderitaan masyarakat Indonesia terutama di daerah-daerah adalah penderitaan terhadap masalah-masalah bangsa atas kemiskinan, kekurangan akses pendidikan, atau ketiadaan akses terhadap kemajuan yang berakibat pada penurunan kesadaran tentang identitas kebudayaan bangsanya sendiri.
Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 ternyata kehilangan roh “toleransi” yang sebetulnya ini adalah ukuran kedewasaan sebuah negara. Hilangnya roh toleransi ini dilihat dari bagaimana masyarakat kebanyakan tidak bisa berbuat banyak atas peraturan daerah yang menggunakan simbol agama tertentu. Simbol agama menjadi jalan pintas buat mereka di tengah segala keruwetan ekonomi-sosial. Bahwa agama adalah jawaban untuk memberikan kedamaian dan kebaikan. Fenomena penyeragaman melalui simbol-simbol agama ini seperti yang terjadi di Arab, ada pernyataan bagus yang ditulis oleh Fatima Mernissi, seorang feminis dari Maroko mengenai “mengapa mereka melakukan itu?” (ini berkaitan dengan tema perda syariat) dalam bukunya Islam dan Antologi Ketakutan Demokrasi yang menyatakan “seperti ketakutan orang Arab terhadap demokrasi, sebenarnya tidaklah sebesar penderitaan mereka karena lemahnya akses terhadap kemajuan paling penting abad ini, khususnya toleransi –sebagai prinsip dan praktik.” Sama dengan Indonesia yang juga negara Dunia Ketiga, penderitaan masyarakat Indonesia terutama di daerah-daerah adalah penderitaan terhadap masalah-masalah bangsa atas kemiskinan, kekurangan akses pendidikan, atau ketiadaan akses terhadap kemajuan yang berakibat pada penurunan kesadaran tentang identitas kebudayaan bangsanya sendiri. Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945 ternyata kehilangan roh “toleransi” yang sebetulnya ini adalah ukuran kedewasaan sebuah negara. Hilangnya roh toleransi ini dilihat dari bagaimana masyarakat kebanyakan tidak bisa berbuat banyak atas peraturan daerah yang menggunakan simbol agama tertentu. Simbol agama menjadi jalan pintas buat mereka di tengah segala keruwetan ekonomi-sosial. Bahwa


Availability
KP XVIII.000035KP XVIII.JUR aMy LibraryAvailable
Detail Information
Series Title
Jurnal Perempuan untuk pencerahan dan kesetaraan
Call Number
KP XVIII JUR a
Publisher
Jakarta : Yayasan Jurnal Perempuan., 2008
Collation
211p. : ill. ; 23cm.
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
1410-153X
Classification
KP XVIII
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
No.60, September 2008
Subject(s)
Perempuan
Peraturan daerah
Jurnal perempuan
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility
-
Other version/related

No other version available

File Attachment
Comments

You must be logged in to post a comment

Perpustakaan Komnas Perempuan
  • Information
  • Services
  • Librarian
  • Member Area

About Us

Perpustakaan Komnas Perempuan adalah tempat berkumpulnya bahan pustaka mengenai Jender, Perempuan, Kekerasan terhadap Perempuan dan informasi lain.

Search

start it by typing one or more keywords for title, author or subject

Keep SLiMS Alive Want to Contribute?

© 2025 — Senayan Developer Community

Powered by SLiMS
Select the topic you are interested in
  • Computer Science, Information & General Works
  • Philosophy & Psychology
  • Religion
  • Social Sciences
  • Language
  • Pure Science
  • Applied Sciences
  • Art & Recreation
  • Literature
  • History & Geography
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Advanced Search