Text
Masjid dan Pembangunan Perdamaian
Masyarakat Ambon dan Maluku pada umumnya telahterbiasa hidup dalam perbedaan. Umat Islam Malukumemahami secara baik tradisi Kristen dan Natal. Sebaliknya,umat Kristen juga mengerti apa itu azan, mengaji, puasahingga Idul Fitri. Kedua komunitas tersebut mengakui bahwajauh sebelum konflik yang brutal melanda Ambon merekabiasa hidup dengan saling menghargai, memahami, danmengapresiasi perbedaan.1 Meskipun data tersebut bisadiperdebatkan, namun, masyarakat Maluku terbiasa puladengan basaro (semacam kidung) yang mendendangkanpela dan gandong yang merupakan bentuk kesadaranperenial akan persaudaraan antara Muslim dan Kristen, da juga bentuk penghargaan terhadap adat. 3 Selain itu,ma syarakat Maluku m enerima ko nsep kosmol ogimonodualistik, yaitu siwa yang menjadi kelompok Kristendan lima yang menjadi identitas kelompok Islam sebagaisebuah realitas dan menjadi way of life bagi masyarakat Maluku. Konsep Siwa dan Lima ini menurunkan kearifanlokal pela dan gandong, hubungan family, hingga adat LarvulNgabal di Maluku Tenggara.Konflik Ambon yang pecah di medio Januari tahun 1999telah merubah landskap kehidupan antar umat beragamayang damai menjadi saling bermusuhan dan menghan-curkan. Konflik yang awalnya konflik antar individu, yangkerap terjadi di Ambon, telah berubah menjadi konflik etnikagama, yang berwujud kemarahan pemeluk Kristen lokal kepada para pendatang Buton Bugis Makassar (BBM). Selainit u, yang terj ad i sejat in ya ad al ah kemarahan danketidakpercayaan antara masyarakat Muslim dan Kristen.Akhirnya, konflik individu tersebut telah berubah menjadikekerasan komunal antara Muslim dan Kristen.5Pa da sa tu si si , kehadir an Laskar Jihad, ForumKomunikasi Ahlus Sunnah Wal Jama’ah (LJ FKAWJ), pada fajarMei tahun 2000 semakin menegaskan bahwa konflik yangterjadi di Ambon adalah konflik bernuansa agama. Kehadiran Laskar Jihad di Maluku secara tidak langsung mewarnaipraktik, tradisi, ideologi keberislaman dan peta dakwah masyarakat Maluku yang sebelumnya tidak mengenal salafi,pada sisi lain.
KP XV.000050 | KP XV MAK m | My Library | Available |
No other version available