Text
Ekologi Papua
Sampai abad ke-21 Papua masih merupakan ruang kosong yang luas di peta sehingga kita patut menghargainya. Sepanjang sejarah dengan berkembangnya modernitas manusia yang telah mengubah rupa bumi, pulau ini masih merupakan wilayah yang masih belum disentuh oleh manusia. Di pulau ini masih terasa pesona yang memikat para penjelajah beberapa abad lalu dan menarik mereka keluar dari kehidupan yang mapan. Kami dapat merasakan semangat petualang besar Richard Burton yang ia ungkapkan pada tahun 1856: “Dari semua peristiwa dalam kehidupan manusia, saat terindah bagi saya adalah keberangkatan menuju perjalanan jauh di tanah yang tak dikenal.” Di sana, ia bersuka cita, “Memulai lagi fajar pagi kehidupan.” Menjelajahi Papua bukanlah perjalanan tanpa akhir melintasi padang gurun. Sebaliknya, seperti ditunjukkan dengan jelas dalam buku ini, penjelajahan menawarkan pintu untuk memasuki dunia yang masih utuh dengan budaya purba dan bentuk kehidupan yang indah. Saya belum pernah mengunjungi Papua, namun saya menikmati seluruh perasaan yang saya alami ketika melakukan perjalanan di sebagian besar Papua Nugini pada tahun 1955. Sebagai seorang entomologiwan yang masih muda, khususnya sebagai pakar ekologi semut, saya yang pertama mengunjungi pulau besar ini. Tanpa adanya pendahulu, kecuali para kolektor sambilan serangga kecil ini, saya hanya memiliki gagasan samar-samar tentang apa yang dapat saya harapkan di lapangan. Namun, di mana saja saya meneliti, saya menemukan jenis baru.
KP XXI.000040 | KP XXI KAR e | My Library | Available |
No other version available