Text
Islam kita : titik temu sunni-syiah
Sunni dan Syiah merupakan dua mazhab yang paling penting dalam Islam, dengan sebagian besar umat Islam di dunia menggunakan keduanya sebagai pijakan utama. Dalam perspektif historis, sesungguhnya para imam Syiah dan ulama Sunni pada masa lampau tidak mempertentangkan perbedaan ijtihad mereka. Setiap orang saling menghargai dan tidak ada yang saling melecehkan ijtihad masing-masing. Mereka memahami bahwa mereka bagian dari keluarga umat Islam. Faktanya, mereka hidup berbaur dan tidak sedikit pun menyalakan api perpecahan. Hubungan harmonis tersebut terlihat dari hubungan para pemuka mazhab, seperti Zayd bin Ali, imam Syiah Zaidiyah yang belajar fikih dan dasar akidah dari Abu Hanifah, salah satu imam Sunni. Sedangkan Abu Hanifah belajar hadis dan ilmu-ilmu lainnya dari imam Ja'far Shadiq, imam Syiah. Mereka tidak berbeda pendapat perihal fundamen agama, perbedaan terjadi dalam memahami hukum-hukum yang bersifat partikular (al-ahkam al-far'iyyah). Karena itu, perbedaan mereka dalam hal-hal yang parsial, sejatinya merupakan rahmat, berkah, potensi, dan keluasan.
KP XV.000252 | KP XV RAF i | Perpustakaan Komnas Perempuan (Perpustakaan Komnas Perempuan) | Available |
No other version available