Text
Tangan-tangan amerika : operasi siluman AS dipelbagai belahan dunia
Dalam sejarah perang modern, Amerika Serikat mencatat rekor tertinggi sebagai negara agresor. William Blum, dalam bukunya Killing Hope: U.S. Military and CIA Interventions Since World War II, menyatakan bahwa sejak menyatakan kemerdeka-annya pada 1776, Amerika Serikat melancarkan arus tetap pertempuran militer yang mengobarkan sembilan perang besar dan lebih dari 200 penyerbuan angkatan bersenjata. “Dari 1977 hingga 1993,” tulisnya, “Amerika Serikat telah mengirimkan tentaranya untuk menyerbu 32 wilayah di luar negaranya.” Rekor itu, tentu, sudah diperbarui dengan penyerbuan AS ke Afghanistan dan Irak, dan tampaknya tidak mungkin ditumbangkan oleh negara lain manapun, kecuali oleh AS sendiri.
Selain agresi militer, sesungguhnya ada perang lain yang bisa berlangsung tenang dan tetap mematikan, yakni perang ekonomi. Kita tidak mudah memahami bahwa perang yang tenang semacam itu sesungguhnya juga memiliki kekuatan yang sama mengerikannya dengan perang militer. Bahkan, dibandingkan dengan perang militer, perang ekonomi yang tidak gegap gempita juga mengabarkan sisi muram pembunuhan manusia dengan cara yang bisa jadi lebih menyedihkan. Peperangan dilancarkan untuk menghancurkan musuh tanpa meletuskan sebutir peluru pun. Di tingkat yang paling ekstrem, perang ekonomi menunjukkan daya hancur yang tak ubahnya bom nuklir: melemahkan rakyat dan melumpuhkan infrastruktur. Tangan-Tangan Amerika pada dasarnya dimaksudkan untuk melakukan rekonstruksi sejarah berkaitan dengan campur tangan Amerika Serikat di sejumlah negara di berbagai kawasan dunia
KP XXI.000329 | KP XXI HEN t | Perpustakaan Komnas Perempuan (Perpustakaan Komnas Perempuan) | Available |
No other version available