Perpustakaan Komnas Perempuan

  • Home
  • Information
  • News
  • Help
  • Librarian
  • Member Area
  • Select Language :
    Arabic Bengali Brazilian Portuguese English Espanol German Indonesian Japanese Malay Persian Russian Thai Turkish Urdu

Search by :

ALL Author Subject ISBN/ISSN Advanced Search

Last search:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Hasan tiro dari imajinasi negara islam ke imajinasi etno-nasionalis from the imagination of a islamic state to the imagination of ethnonationalism

Text

Hasan tiro dari imajinasi negara islam ke imajinasi etno-nasionalis from the imagination of a islamic state to the imagination of ethnonationalism

Ahmad taufan damanik - Personal Name;

Aceh merupakan wilayah di ujung barat Indonesia. Dalam sejarahnya, Aceh pernah mengalami konflik besar yang dulu seakan mustahil dapat menemukan penyelesaian. Namun kini, terbukti bahwa perdamaian di Aceh dapat diwujudkan meski harus melalui proses yang cukup panjang dan cukup memakan waktu. Gerakan perlawanan rakyat Aceh dimulai tahun 1953 saat Mohammad Daod Beureuh memproklamasikan Aceh sebagai bagian dari Negara Islam Indonesia yang berada di bawah naungan organisasi DI/TII. Kemudian dilanjutkan dengan proklamasi kemerdekaan Aceh oleh Tengko Mohammad hasan di Tiro pada tahun 1976 dengan organisasi Gerakan Acheh Meredeka (GAM). Proklamasi kemerdekaan Aceh ini menandakan makin memburuknya hubungan antara Indonesia dengan Aceh. Berkali-kali konflik ini dibawa ke meja perundingan dengan melibatkan pihak ketiga, di antaranya dari Henry Dunant Center dan wisemen dari berbagai negara di dunia, namun gagal menemui penyelesaian. Dari sinilah kemudian nama Hasan Tiro, sebagai pemimpin tertinggi GAM, menjadi bagian penting dari proses perundingan damai antara Indonesia dengan GAM tersebut.

Tidak hanya terfokus pada sejarah konflik GAM-Indonesia, buku ini juga membahas teori yang relevan sebagai kerangka berpikir dalam mengupas konflik tersebut, mulai dari sebab berawalnya konflik tersebut, pembentukan identitas politik yang terjadi pada masyarakat Aceh, hingga akhirnya penyelesaian konflik tersebut dengan jalan damai (dijelaskan pada bab 2). Dalam kerangka teori tersebut, dipaparkan pemikiran-pemikiran dari para tokoh mengenai pembentukan identitas politik dalam konsep imagined community yang dikemukakan oleh Ben Anderson. Kemudian dijelaskan mengenai antagonisme Aceh dengan kolonialisme-Jawa, dimana antagonisme tersebut membantu Aceh menemukan identitas politiknya untuk membentuk sebuah imagine community, seperti yang pernah diformulasikan oleh Hasan Tiro.


Availability
KP XVI.000190KP XVI DAM hPerpustakaan Komnas Perempuan (Perpustakaan Komnas Perempuan)Available
Detail Information
Series Title
-
Call Number
KP XVI DAM h
Publisher
[s.l.] : [s.n.]., 2011
Collation
x, 124 hlm. : ilus. ; 21 cm.
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
978-602-8866-01-9
Classification
INA 0. 306. 01
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Politik
Negara Islam
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility
-
Other version/related

No other version available

File Attachment
Comments

You must be logged in to post a comment

Perpustakaan Komnas Perempuan
  • Information
  • Services
  • Librarian
  • Member Area

About Us

Perpustakaan Komnas Perempuan adalah tempat berkumpulnya bahan pustaka mengenai Jender, Perempuan, Kekerasan terhadap Perempuan dan informasi lain.

Search

start it by typing one or more keywords for title, author or subject

Keep SLiMS Alive Want to Contribute?

© 2025 — Senayan Developer Community

Powered by SLiMS
Select the topic you are interested in
  • Computer Science, Information & General Works
  • Philosophy & Psychology
  • Religion
  • Social Sciences
  • Language
  • Pure Science
  • Applied Sciences
  • Art & Recreation
  • Literature
  • History & Geography
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Advanced Search