Text
Dekonstruksi Kekuasaan : Konsulidasi Semangat Kebangsaan
Usia 100 KEBANGKITAN NASIONAL, bagi sebuah bangsa bekas jajahan kolonial, memang bukan usia yang sudah tua. Tak ubahnya ""bayi"" yang perlu asuhan dalam setiap denyut nadinya, Indonesia baru pada tahap ""berjalan"". Namun ironisnya, Indonesia tidak diasuh ibu kandungnya sendiri, tetapi oleh ibu tiri, bahkan oleh ""baby sitter"", yang nota bene bukan ibu kandung yang melahirkannya. Lalu, siapakah yang melahirkan Indonsia dan, dengan demikian, pantas mengasuhnya? Founding fathers-kah? Partai Politik? Atau para leluhur yang sudah ribuan tahun meninggalkan bumi Indonesia? Buku ini hadir sebagai bagian dari pertanyaan-pertanyaan di atas. Usia seratus tahun kebangkitan nasional, bagi sebuah bangsa bekas jajahan kolonial, memang bukan usia yang sudah tua. Tak ubahnya "bayi" yang perlu asuhan dalam setiap nadinya, Indonesia baru pada tahap belajar "berjalan." Namun ironisnya, Indonesia tidak diasuh oleh ibu kandung sendiri, tetapi oleh ibu tiri, bahkan oleh "baby sitter," yang nota bene bukan ibu kandung yang melahirkannya. Lalu, siapakah yang melahirkan Indonesia, dan dengan demikian pantas mengasuhnya? Founding fathers-kah? Partai politik? Atau para leluhur yang sudah ribuan tahun meninggalkan bumi Indonesia?
KP.XXI. 000275 | KP XXI ANS d | My Library | Available |
No other version available