Text
Asal-usul elite minangkabau modern : respons terhadap kolonial belanda abad XIX/XX
Historiografi tentang Sumatra sudah sangat banyak dan sangat mudah untuk dijumpai baik dalam bentuk buku maupun jurnal. Karena memang Sumatra memiliki keunikan tersendiri dalam perjalanan historisnya. Sehingga sangat menarik untuk ditulis. Salah satunya adalah Minangkabau. Suku Minangkabau memang dikenal sebagai suku bangsa yang unik, baik secara kultur maupun historis. Hasil budaya maupun alur sejarah tentangnya memang selalu menarik untuk dikaji. Siapa yang tak mengenal makanan khas rendang yang begitu kondang bukan hanya di pelosok negeri namun juga sampai ke mancanegara. Siapa pula yang bisa menghapus istilah “merantau” yang tak bisa lepas dari budaya Minangkabau, yang mana suatu budaya keluar dari daerah asal dalam rangka mencari peruntungan di tempat lain menjadi cara hidup mereka. Pantang pulang sebelum sukses.
Selain budayanya, secara historis Minangkabau pun memiliki cerita panjangnya. Mulai dari tokoh sampai peristiwa yang berhubungan dengan tanah Minang, yang semuanya akan sangat sulit untuk tidak ditemui dalam karya-karya historiografi. Sebut saja tokoh Bapak Republik Indonesia, Tan Malaka yang menjadi tokoh anti-hero sekaligus pahlawan nasional yang namanya sempat menjadi kontroversi. Namun tetap saja, dia adalah pahlawan nasional. Atau peristiwa Perang Paderi, yang merupakan bentuk perlawanan terhadap penjajah, namun dalam historisnya kental pula dengan aroma civil war.
Namun, historiografi tentang Minangkabau sejauh ini yang terlihat hanya sebatas biografi tokoh maupun sejarah tentang peristiwa. Malah, kebanyakan tentang tinjauan-tinjauan Perang Paderi. Seperti karya yang terkenal dengan judul “Perang Paderi di Sumatera barat (1803-1838) tulisan Muhamad Rajab. Ada juga karya historiografi lain seperti buku Tsuyoshi Kato, “Adat Minangkabau dan Merantau dalam Perspekif Sejarah” yang menjelasakan budaya Minangkabau dalam pandangan historis. Namun dalam buku Asal-Usul Elit Modern Minangkabau, Graves memunculkan sesuatu yang begitu segar bagi para pembaca, terutama kepada para penikmat dan pengkaji histori Minangkabau.
KP XVI.000013 | KP XVI GRA a | My Library | Available |
No other version available