Perpustakaan Komnas Perempuan

  • Home
  • Information
  • News
  • Help
  • Librarian
  • Member Area
  • Select Language :
    Arabic Bengali Brazilian Portuguese English Espanol German Indonesian Japanese Malay Persian Russian Thai Turkish Urdu

Search by :

ALL Author Subject ISBN/ISSN Advanced Search

Last search:

{{tmpObj[k].text}}
Image of CATAHU 2007 : Dirumah, Pengungsian dan Peradilan : KTP dariwilayah ke wilayah

Text

CATAHU 2007 : Dirumah, Pengungsian dan Peradilan : KTP dariwilayah ke wilayah

Komnas Perempuan - Organizational Body;

Pada tahun 2006, sebanyak 22.512 kasus kekerasan terhadap perempuan (KTP) ditangani oleh 258 lembaga di 32 propinsi di Indonesia. Kasus-kasus terbanyak ditangani di Jakarta (7.020) dan Jawa Tengah (4.878). Seperti juga tahun-tahun sebelumnya, kasus terbanyak adalah kekerasan dalam rumah tangga (16.709 kasus, 74%), disusul dengan kekerasan di ranah komunitas (5.240 kasus, 23%) dan 43 kasus ditemukan terjadi di ranah negara. Dalam kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), bentuk kekerasan yang terbanyak ditangani adalah penelantaran ekonomi yang banyak ditangani oleh Pengadilan Agama. Dalam 61% kasus-kasus yang ditangani, korban datang sendiri untuk melaporkan kondisinya. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesadaran korban tentang hak-haknya sudah semakin baik. Sebanyak 557 dari pelaku KDRT adalah pejabat publik dan aparat negara. Sementara ditemukan bahwa terdapat 499 kasus kekerasan terhadap perempuan yang pelakunya adalah anak (di bawah 18 tahun). Lembaga pemberi layanan (organisasi masyarakat sipil) yang terbentang dari Sumatera hingga Papua menanggung beban penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan sebanyak untuk tahun 2006 yang berkisar rata-rata antara 40 hingga 95 kasus per lembaga. Sementara itu, lembaga-lembaga ini bekerja dengan sumber daya yang serba terbatas. Khusus organisasi-organisasi masyarakat sipil dan Ruang Pelayanan Khusus di jajaran kepolisian aktif menggunakan 8 produk peraturan-perundangan sebagai acuan hukum dalam penanganan yang dilakukan. Pengungsi perempuan, akibat konflik bersenjata dan bencana, tetap berhadapan dengan sejumlah persoalan kekerasan yang timbul akibat pola penanganan pengungsi yang tidak peka gender dan kebutuhan khusus perempuan pengungsi. Tahun 2006 mencatat 9 kasus kekerasan yang dialami perempuan pengungsi di Aceh dan di komunitas Ahmadiyah. Infrastruktur dan fasilitas keamanan yang minim dan perebutan sumber daya alam dengan penduduk lokal adalah dua persoalan utama yang meningkatkan kerentanan perempuan terhadap kekerasan. Praktik ‘kawin cina buta’ yang melanggengkan kekerasan seksual terhadap perempuan juga
ditemukan di barak pengungsian Aceh.


Availability
KP IV.000310KP IV IND cPerpustakaan Komnas Perempuan (Perpustakaan Komnas Perempuan)Available
Detail Information
Series Title
Catatan Tahunan Komnas Perempuan
Call Number
KP IV IND c
Publisher
Jakarta : [Komnas Perempuan]., 2007
Collation
45 hlm; 30 cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
KP IV
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
7 Maret 2007
Subject(s)
Komnas perempuan
catatan tahunan
catatan kekerasan
Specific Detail Info
Catatan KTP Tahun 2006
Statement of Responsibility
-
Other version/related

No other version available

File Attachment
  • CATAHU 2007
Comments

You must be logged in to post a comment

Perpustakaan Komnas Perempuan
  • Information
  • Services
  • Librarian
  • Member Area

About Us

Perpustakaan Komnas Perempuan adalah tempat berkumpulnya bahan pustaka mengenai Jender, Perempuan, Kekerasan terhadap Perempuan dan informasi lain.

Search

start it by typing one or more keywords for title, author or subject

Keep SLiMS Alive Want to Contribute?

© 2025 — Senayan Developer Community

Powered by SLiMS
Select the topic you are interested in
  • Computer Science, Information & General Works
  • Philosophy & Psychology
  • Religion
  • Social Sciences
  • Language
  • Pure Science
  • Applied Sciences
  • Art & Recreation
  • Literature
  • History & Geography
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Advanced Search