Text
CATAHU 2003 : Gambaran Nasional Kekerasan Terhadap Perempuan 2002 : Kumpulan Data dari Lembaga Pengada Layanan di Berbagai Daerah
Dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional, kita menyimak realitas kekerasan yang dialami perempuan Indonesia pada tahun 2002 yang baru lalu, dan menegaskan derap langkah kita pada tahun 2003 ini untuk memperjuangkan hak hak para korban kekerasan serta untuk mendorong penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan di muka bumi Indonesia. Dari 25 organisasi yang memberi layanan pendampingan bagi perempuan dan anak korban kekerasan yang tersebar di 17 kota di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan NTT, tercatat bahwa pada tahun 2002 sebanyak 5163 perempuan menjadi korban berbagai bentuk kekerasan. Angka ini merupakan peningkatan sebesar 63% dari angka hasil catatan tahun 2001, yaitu 3168 perempuan korban kekerasan.
Kendati besar, angka 5163 hanya menunjukkanjumlah perempuan korban yang cukup beruntung untuk mempunyai akses pada organisasi-organisasi perempuan dan lembaga pelayanan umum yang memberi bantuan dan pendampingan bagi perempuan korban kekerasan. Kebanyakan perempuan korban kekerasan tidak tercatat dalam data organisasi manapun karena mereka tidak tahu ke mana bisa mencari bantuan karena jauh dari pusat kota atau jauh dari informasi. Banyak juga perempuan korban yang memilih untuk membisu tentang kekerasan yang dialaminya karena takut mencemarkan nama baik diri dan keluarganya atau karena diancam oleh si pelaku. Data dari berbagai negara menunjukkan bahwa hanya 10% perempuan korban yang melaporkan kekerasan yang dialaminya. Dalam Dari 5163 kasus yang terjadi pada tahun 2002, 50% (2598 kasus) dialami oleh perempuan dalam posisinya sebagai pekerja, terutama buruh migran. Mayoritas (2580 kasus) dari perempuan pekerja yang menjadi korban tersebut adalah para buruh migran perempuan yang dipulangkan dari Malaysia dalam kasus deportasi massal yang terjadi sekitar bulan Oktober-September.
KP IV.000303 | KP IV.IND c | Perpustakaan Komnas Perempuan (Perpustakaan Komnas Perempuan) | Available |
No other version available