Text
Sang Zahid Mengarungi Sufisme Gusdur
Bagaimana membaca sepak terjang Gus Dur yang sepertinya tak terbentuk, sehingga sebagaian kalangan menyebutnya The Drunken Mastes van Indonesia? Banyak yang telah membahas spectrum atau dimensi sepak terjang yang sedemikian luas. Apakah sumber yang menyebabkan Beliau bisa bergerak sedemikian? Demikian Alisa Wahid, putri Gus Dur, memberikan pengantar dalam Buku ini (Sang Zahid).
Tak dipungkiri, Gus Dur memang sosok yang unik. Banyak penyematan nama yang orang lain berikan kepada Beliau. Penyematan nama yang begitu beragam tak lepas dari sepak terjang Gus Dur dalam bergumul dengan sisi kemanusiaan, entah itu siapa, kalangan mana. Sekat batas atas nama golongan, etnis, agama, bahkan individu yang sekelas teri pun Gus Dur diretasnya. Sehingga, tatkala Gus Dur wafat banyak kalangan yang menangisi. Setelah kepulangannya (wafat) begitu beragam organisasi keagamaan, kemasyarakatan yang memperingati.
Banyak kalangan yang mencoba memotret Gus Dur dari segi kenegarawananya, keulamaannya, keberpihakan terhadap masyarakat yang terkucil atau sedang dikucilkan. Namun, potret yang parsial tersebut hanya menambah kebingungan, karena beragamnya pandangan dan keluasan sepak tejang Gus Dur, siapa tho sebenarnya Gus Dur itu? Begitu pula, buku yang menganalisi dari sisi gelar-gelar yang disematkan rasanya tak mencukupi untuk mendedah: apa yang menjadikan Gus Dur unik bahkan kontreversial untuk masa kini namun cocok dengan masa mendatang?
KP XV.000245 | KP XV MUH s | Perpustakaan Komnas Perempuan (Perpustakaan Komnas Perempuan) | Available |
No other version available