Perpustakaan Komnas Perempuan

  • Home
  • Information
  • News
  • Help
  • Librarian
  • Member Area
  • Select Language :
    Arabic Bengali Brazilian Portuguese English Espanol German Indonesian Japanese Malay Persian Russian Thai Turkish Urdu

Search by :

ALL Author Subject ISBN/ISSN Advanced Search

Last search:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Militerisme di Indonesia Untuk Pemula

Text

Militerisme di Indonesia Untuk Pemula

Sylvia Tiwon - Personal Name; Atta Sidharta - Personal Name; Ayik Bunyamin - Personal Name; Angger Jati Wijaya - Personal Name; Sunardiann - Personal Name;

Penembakan terhadap empat tahanan di penjara Cebongan, 23 Maret 2013, oleh Komando Pasukan Khusus—elit tempur Tentara Nasional Indonesia—telah menggiring pendapat publik untuk menyetujui tindakan tersebut. Dalihnya, latarbelakang para tahanan adalah preman; dus, dengan membunuhnya bisa menjamin “rasa aman” masyarakat. Alih-alih mengecam aksi pembunuhan sewenang-wenang terhadap warga sipil, bahkan Presiden Yudhoyono memuji para pelaku sebagai “ksatria.” Kampanye positif atas insiden itu digalang melalui penyebaran spanduk di titik-titik strategis dan aksi simbolik di landmark Tugu oleh kelompok yang mengklaim “masyarakat Yogyakarta”. Ia menyampingkan supremasi hukum—isu krusial yang jadi pokok perhatian dari apa yang diupayakan masyarakat sipil pro-demokrasi sesudah kekuasaan sewenang-wenang pemerintahan Soeharto.
Keterlibatan militer Indonesia dalam pelanggaran terhadap kemanusiaan berjejak seluas negara kepulauan ini. Dari Aceh hingga Papua, dari Lampung hingga Borneo, dari Jawa hingga Maluku maupun Timor-Leste. Pada peristiwa pembersihan kaum kiri di Indonesia, pada 1965-1966, milisi sipil dibekingi Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat (cikal-bakal Kopassus) diduga membunuh 500 ribu hingga 3 juta warga sipil. Selama tiga dekade pemerintahan Orde Baru, militer adalah alat negara yang dipakai untuk membungkam kritisisme dan ekspresi politik damai. Klik militer dan sipil, yang membentuk kelompok preman, milisi maupun paramiliter, digunakan dalam aksi-aksi penyiksaan, penculikan dan penghilangan paksa, serta pembunuhan. Pasca-1998, seiring lengsernya Soeharto, reformasi militer adalah tuntutan masyarakat sipil agar tentara menarik diri dari keterlibatan bisnis dan kembali ke barak.


Availability
KP.XXI.000240KP XXI TIW mMy Library (Perpustakaan)Available
Detail Information
Series Title
-
Call Number
KP XXI TIW m
Publisher
: iskra ismaya., 0
Collation
-
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
KP XXI
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Militerisme
Karikatur
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility
-
Other version/related

No other version available

File Attachment
Comments

You must be logged in to post a comment

Perpustakaan Komnas Perempuan
  • Information
  • Services
  • Librarian
  • Member Area

About Us

Perpustakaan Komnas Perempuan adalah tempat berkumpulnya bahan pustaka mengenai Jender, Perempuan, Kekerasan terhadap Perempuan dan informasi lain.

Search

start it by typing one or more keywords for title, author or subject

Keep SLiMS Alive Want to Contribute?

© 2025 — Senayan Developer Community

Powered by SLiMS
Select the topic you are interested in
  • Computer Science, Information & General Works
  • Philosophy & Psychology
  • Religion
  • Social Sciences
  • Language
  • Pure Science
  • Applied Sciences
  • Art & Recreation
  • Literature
  • History & Geography
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Advanced Search