Text
Jurnal perempuan 48 : Ppengetahuan Perempuan
Mengapa Indonesia membutuhkan pendekatan baru dalam penelitian-penelitian sosialnya? Karena banyaknya proyek pembangunan yang gagal di Indonesia umumnya disebabkan perempuan tidak pernah diperhitungkan dalam pertimbangan pencarian solusi. Salah satu faktornya disebabkan karena para ahli pembangunan salah dalam mengidentifikasi akar permasalahan. Kemiskinan misalnya, sering dianggap netral gender, akibatnya angka human development index terus terpuruk karena perempuan tidak pernah dapat menikmati dampak pembangunan. Jaringan pengaman sosial misalnya hanya ditujukan kepada laki-laki, padahal justru perempuanlah penduduk miskin terbanyak dan pihak yang setiap hari harus memutar otak untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Para tokoh feminis lalu menawarkan sebuah metode alternatif baru yakni metodologi penelitian feminis yang berangkat dari keprihatinan atas banyaknya penelitian tentang hubungan gender yang pada akhirnya bias gender—dan ini memang sangat berkait dengan pandangan ilmu sosial yang seksis. Meski banyak kaum positivis, terutama laki-laki, sulit menerima metodologi ini, para tokoh feminis tetap sepakat bahwa metodologi feminis akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup perempuan
KP.XVIII.000018 | KP XVIII JUR p | My Library | Available |
KP XVIII.000018-01 | KP XVIII JUR p | My Library | Available |
No other version available