Perpustakaan Komnas Perempuan

  • Home
  • Information
  • News
  • Help
  • Librarian
  • Member Area
  • Select Language :
    Arabic Bengali Brazilian Portuguese English Espanol German Indonesian Japanese Malay Persian Russian Thai Turkish Urdu

Search by :

ALL Author Subject ISBN/ISSN Advanced Search

Last search:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Eksaminasi publik: partisipasi masyarakat mengawasi peradilan

Text

Eksaminasi publik: partisipasi masyarakat mengawasi peradilan

Susanti Adi Nugroho... [et al.] - Personal Name;

Ibarat memutus lingkaran setan, Judicial Corruption atau korupsi di peradilan menjadi satu persoalan yang sampai saat ini tidak pernah terselesaikan. Mulai dari tingkat kepolisian sampai pengadilan yang paling tinggi. Dari modus yang konvensional sampai modus yang paling canggih. Meskipun upaya penyelesaian judicial corruption dilakukan oleh berbagai pihak mulai dari LSM, akademisi, praktisi, sampai internal aparat peradilan sendiri, namun hasilnya seperti yang kita lihat saat ini. Bukannya cenderung untuk turun atau berkurang, justru meningkat bahkan muncul modus-modus baru yang lebih canggih. Kecanggihan modus tersebut bukannya tidak bisa dilacak. Hanya saja dalam melacak perlu kemampuan tersendiri. Misalnya membuat surat dakwaan kabur [obscuur libel], putusan pengadilan dibuat dengan pertimbangan yang ngawur atau dengan tidak memperhatikan buktibukti yang diajukan. Sebagian besar masyarakat tidak memperhatikan persoalan tersebut. Disamping sangat rumit dan membutuhkan keahlian tersendiri, kesalahan yang dibuat oleh aparat hukum dalam bentuk-bentuk diatas tidak populer.Sama hal nya dengan melacak suap-menyuap di lingkungan peradilan. Melacak kesalahan dalam membuat dakwaan bagi pihak-pihak tertentu sangat njelimet dan bahkan butuh keahlian tertentu. Meskipun eksaminasi sudah ada di lingkungan Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung, namun pada prakteknya belum efektif untuk melakukan perubahan yang cukup berarti dilingkungan internal di lembaga peradilan tersebut. Alasannya sederhana, publik tidak pernah mengetahui eksaminasi yang digagas oleh kedua lembaga tersebut (atau tidak diperkenankan?) sehingga tidak ada pengawasan sama sekali. Oleh karena itu tidak ada upaya lain, publik pun harus melakukan eksaminasi yang tentu saja lebih terbuka, partisipatif dan akuntabel. Dengan harapan hal ini bisa membuka mata Mahkamah Agung dan Kejaksaan Agung bahwa masyarakat tidak berhenti mengawasi lembaga ini.


Availability
KP.III.000334KP.III NUG eMy LibraryAvailable
Detail Information
Series Title
-
Call Number
KP.III NUG e
Publisher
Jakarta : Indonesia Corruption Watch., 2003
Collation
xiv, 124p. ; 19 cm.
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
-
Classification
KP.III
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
-
Subject(s)
Peradilan
eksaminasi
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility
-
Other version/related

No other version available

File Attachment
Comments

You must be logged in to post a comment

Perpustakaan Komnas Perempuan
  • Information
  • Services
  • Librarian
  • Member Area

About Us

Perpustakaan Komnas Perempuan adalah tempat berkumpulnya bahan pustaka mengenai Jender, Perempuan, Kekerasan terhadap Perempuan dan informasi lain.

Search

start it by typing one or more keywords for title, author or subject

Keep SLiMS Alive Want to Contribute?

© 2025 — Senayan Developer Community

Powered by SLiMS
Select the topic you are interested in
  • Computer Science, Information & General Works
  • Philosophy & Psychology
  • Religion
  • Social Sciences
  • Language
  • Pure Science
  • Applied Sciences
  • Art & Recreation
  • Literature
  • History & Geography
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Advanced Search