Text
Tragedi Poso
Sejarah Bangsa Indonesia yang tidak boleh dilupakan.Kasus Poso merupakan Pelanggaran HAM Berat adalah Fakta dan nyata karena terjadi pembantaian besar-besaran dan korbannya adalah warga muslim.Hal ini perlu di selesaikan secara tuntas dan tidak bisa dipungkiri umat islamlah yang terbantai dan Islamlah yang dimutilasi.Bagaimana pun ,kasus poso bukanlah pembantaian kelas ringan yang hanya boleh dipandang sebelah mata.Ia merupakan Lembaran sejarah hitam yang baru bagi bangsa ini. Fase pertama dan kedua berawal dari serangkaian bentrokan antara kelompok pemuda Islam dan Kristen. Beberapa faktor berkontribusi terhadap pecahnya kekerasan, termasuk persaingan ekonomi antara penduduk asli Poso yang mayoritas Kristen dan para pendatang seperti pedagang Bugis Muslim dan transmigran dari Jawa, ketidakstabilan politik dan ekonomi menyusul jatuhnya Orde Baru, persaingan antarpejabat pemerintah mengenai posisi birokrasi, dan pembagian kekuasaan daerah antara pihak Kristen dan Islam. Situasi dan kondisi yang tidak stabil, dikombinasikan dengan penegakan hukum yang lemah, menciptakan lingkungan yang menjanjikan untuk terjadinya kekerasan. Bulan Mei menandai dimulainya fase ketiga, yang secara luas dipandang sebagai periode kekerasan terburuk dalam hal kerusakan dan jumlah korban. Fase ini merupakan ajang balas dendam oleh kelompok Kristen setelah dua fase sebelumnya yang sebagian besar didominasi oleh serangan dari pihak Muslim, dan berlangsung sampai bulan Juli 2000. Fase ketiga ini memuncak dalam sebuah peristiwa pembantaian di sebuah pesantren yang terjadi di Desa Sintuwu Lemba yang mayoritas penduduknya Islam. Dalam fase ketiga ini, ratusan orang jatuh menjadi korban, umumnya dari pihak Muslim
KP.V.4-00005 | KP.V.4 FAU T | My Library | Available |
No other version available