Text
Kembang Setaman Perkawinan: Analisis Kritis Kitab Uqud Al-Lujjayn
Kembang setaman perkawinan, dipilih sebagai judul buku ini untuk melukiskan berbagai ragam persoalan yang ada dalam kehidupan perkawinan. Bagaikan bunga-bunga yang tumbuh dalam sebuah taman, kehadirannya membuat taman nampak warna-warni. Dalam Fikih, tradisi kritis utuk menelaah keilmuan sudah banyak dilakukan oleh sejumlah ulama pada zaman Nabi Muhammad SAW, termasuk juga yang berkaitan dengan masalah perkawinan. Banyaknya telaah kritis ini sebenarnya menunjukkan bahwa kebenaran yang dibangun oleh semangat keilmuan itu masih bersifat relatif, karena kebenaran itu masih terbatas pada kemampuan pikir manusia, kecuali kebenaran yang datangnya dari Tuhan. Buku Kembang Setaman Perkawinan ini sebenarnya juga bagian dari upaya penelaah secara kritis fikih-fikih yang ada dan berkembang di masyarakat. Buku ini pun menjadi bagian dari proses melanggengkan tradisi kritis yang sudah terbangun sejak jaman Nabi. Pada jaman Nabi sudah ada sahabat yang sudah menelaah tentang masalah perkawinan ini, yaitu menyangkut pencari nafkah utama di dalam keluarga, telaah kritisnya mengatakan, bagaimana kalau sang suami sakit, tidak bisa bergerak, apakah masih harus menjadi pencari nafkah utama?
Selain sebagai suatu proses pelanggengang tradisi telaah kritis keilmuan yang berkembang dalam masyarakat, kehadiran buku ini merupakan langkah maju yang yang merubah suatu keilmuan yang selama ini lebih mengedepankan pandangan Androsentris kepada pandangan yang empatis, yaitu suatu pandangan yang mengakomodasi pengalaman-pengalaman perempuan, secara khusus dalam buku ini adalah pengalaman perempuan dalam perkawinan. Androsentris adalah suatu cara memandang atau memahami segala sesuatunya yang dengan sengaja atau tidak sengaja yang selalu menjadikan karakteristik laki-laki sebagai center. Proses yang Androsentris ini pada akhirnya melahirkan dikotomi laki-laki dan perempuan seperti, laki-laki itu kuat dan perempuan itu lemah. Dalam banyak kasus proses yang demikian akhirnya berujung pada tindakan kekerasan terhadap perempuan.
Buku ini merupakan versi akademis dalam mengkaji kitab ‘Uqud al-Lujjayn, sebuah kitab yang sangat berpengaruh dalam mengkonstruksi pandangan bias gender dalam kehidupan rumah tangga. Berbeda dengan buku “Wajah Baru Relasi Suami-Istri” dan kitab “Ta’liq wa Takhrij ‘ala Syarkh Kitab ‘Uqud al-Lujjayn” yang berpendekatan khas pesantren, buku “Kembang Setaman Perkawinan” menggunakan pendekatan akademis. Dalam pendekatan ini, dieksplorasi lebih luas dan lengkap latar belakang sosio-kultural pemikiran, paradigma pemikiran, filsafat keilmuan, konsep dan teori yang mendasari pemikiran, seputar persoalan relasi suami-istri yang termuat dalam kitab ‘Uqud al-Lujjayn. Pendekatan ini tidak terdapat dalam buku “Wajah Baru Relasi Suami-Istri” dan kitab “Ta’liq wa Takhrij ‘ala Syarkh Kitab ‘Uqud al-Lujjayn”.
KP II.000279 | KP II IND k | My Library | Available |
KP II.000279-01 | KP.II IND k | My Library | Available |
No other version available