Text
Belenggu Adat dan Kekerasan terhadap Perempuan
Tema tentang perempuan dan budaya patriarki bukanlah sesuatu yang baru. Ini didukung oleh realitas sosial budaya masyarakat Indonesia yang umumnya menganut budaya patriarki. Topik ini sering dibicarakan dan rasa-rasanya orang enggan jenuh untuk membahasnya. Tentu saja semuanya mempunyai maksud baik, yakni demi terciptanya perubahan pola pikir dan tata laku masyarakat dalam memandang dan memperlakukan kaum perempuan. Sebagaimana diketahui bahwa budaya patriarki merupakan sebuah struktur yang menempatkan peran laki-laki sebagai penguasa tunggal, sentral dan segala-galanya. Hal ini tampak jelas dalam berbagai pola kehidupan masyarakat baik dalam kehidupan politik, ekonomi dan sosial kemasyarakatan. Dalam pola-pola kehidupan tersebut, peran serta perempuan diabaikan atau tidak diperhitungkan. Pada bidang politik misalnya, perempuan belum diberi hak yang setara dengan pria dalam percaturan politik bangsa mulai dari tingkat lokal maupun skala nasional. Kalau pun saat ini ada regulasi 30% keterwakilan perempuan dalam partai politik, hemat penulis ini tidak lebih sebagai sebuah kamuflase untuk sekedar menunjukkan kepada dunia kalau bangsa Indonesia menghormati harkat dan martabat kaum perempuan. Padahal kenyataannya masih jauh dari harap. Sebab, sesungguhnya kaum perempuan masih perlu diberdayakan dan memberdayakan dirinya untuk bersaing secara cerdas dan sehat dengan pria.
KP.IV.00090 | KP.IV KHA b | My Library | Available |
No other version available