Text
Militerisme dan Anti Militerisme
Pidato Karl Liebknecht yang kemudian dibukukan seratus tahun lampau mengungkapkan keprihatinan akbat meluasnya kekuasaan militer masa menjelang perang dunia I di jerman. Perubahan yang tidak pernah tuntas membuat kekuatan lama terus bercokol. Satir klasik ini, yang kehebatan pengaruhnya merongrong prinsip pendidikan militer hingga riwayatnya terancam, seharusnya dapat mengakhiri riwayat militerisme hingga jadi bahan tertawaan sedunia. Tapi masyarakat borjuis (yang tiba-tiba memainkan peran unik sebagai penyihir pemula, yang memanggil roh-roh tapi tidak mampu mengusirnya), begitu erat bergantung pada militerisme seperti halnya roti yang kita makan dan udara yang kita hirup. Konflik yang tragis!! Kapitalisme dan kacung besarnya militerisme, tak lagi saling mencintai; malah mereka saling takut dan benci satu sama lain, dan memang hal itu beralasan. Mereka memandangnya (sinis): begitu mandiri kacung ini jadinya. Dan berusaha bertoleransi: militerisme sebagai kejahatan yang dimaklumkan
KP XVI.000155 | KP XVI LIE m | Perpustakaan Komnas Perempuan | Available |
No other version available