Text
Jakarta Uncovered
Membaca judulnya segera mengingatkan saya pada buku Jakarta Undercover (Moamar Emka). Pada saat itu pula saya berpikir bahwa buku ini akan membahas tema bisnis seks dan perempuan, suatu tema yang sudah berkali-kali dibahas oleh berbagai orang di berbagai tempat. Sempat muncul pertanyaan, apakah akan ada inovasi dari buku ini? Buku ini sudah terbit pada tahun 2010, tetapi konteksnya masih sangat aktual hingga kini. Ternyata buku ini menyihir saya sehingga saya segera menyelesaikannya dalam 2 hari. Ketika terpotong aktivitas lain, saya tidak sabar untuk segera lanjut membacanya. Saya termasuk orang yang sudah lumayan kenyang dengan bahan bacaan terkait isu kesetaraan jender dan kompleksnya budaya patriarki yang ada di masyarakat Indonesia. Akan tetapi, buku ini memberi memperkuat perspektif bahwa masalah sesungguhnya dari bisnis layanan seks adalah ada pada laki-laki. Masalahnya adalah pada adanya demand, sehingga gurita industri seks mengadakan supply, dan layanan seks oleh perempuan menjadi komoditasnya. Buku ini juga mengingatkan kembali bahwa pendekatan kebijakan yang selama ini dilakukan selalu berpusat pada pandangan bahwa yang bermasalah adalah perempuannya. Bahwa tidak pernah ada intervensi kuat yang menyasar pada laki-laki pembeli seks bayaran. Sebagai sumber masalah, maka laki-laki menjadi sangat strategis dalam mengatasi masalah.
KP.VIII.1.000128 | KP.VIII.1 AND j | My Library | Available |
No other version available