Text
Plesetan Lokalitas:Politik Pribumisasi Islam
Buku ini mengambil inspirasi dari studi-studi kebudayaan (cultural studies) yang memberi perhatian besar pada proses-proses politik dari produksi kebudayaan. Buku ini mengambil inspirasi dari studi-studi kebudayaan (cultural studies) yang memberi perhatian besar pada proses-peoses politik dari produksi kebudayaan. Kebudayaan yang dulunya dianggap netral dan hitam-putih, ternyata kini menjadi cara bagi kekuatan-kekuatan dominan untuk berkuasa. Cultural studies memperkenalkan kepada kita bagaimana kebudayaan menjadi arena perebutan makna, arena kontestasi dari berbagai pihak yang berkuasa maupun pihak yang melawan kuasa itu. Negara ternyata tidak hanya berkuasa melalui lembaga-lembaga Politik formal seperti birokrasi, militer, kejaksaan, parlemen, partai, melainkan juga melalui racikan-racikan kultural tentang agama, kebudayaan nasional, budaya lokal, emosi, selera dan identitas. Inilah yang digugat oleh praksis pribumisasi Islam, yang awalnya menimba energi secara kritis dari Abdurrahman Wahid pra- iatana. Pribumisasi Islam bukanlah menghidupkan kembali unsur-unsur pra-modern, yang eksotik, atau berkeinginan meromantisasi produk-produk masa lalu. Tapi justru memetakan secara luas kerja-kerja kebudayaan dalam konteks pertarungan makna kuasa, bauk di tingkat global, nasional, regional maupun di tingkat lokal. Sebuah konateks dimana dialog dan negoisasi berlangsung dengan modernitas, negara dan kapital.
KP XV.000104 | KP XV BAS p | My Library | Available |
No other version available