Perpustakaan Komnas Perempuan

  • Home
  • Information
  • News
  • Help
  • Librarian
  • Member Area
  • Select Language :
    Arabic Bengali Brazilian Portuguese English Espanol German Indonesian Japanese Malay Persian Russian Thai Turkish Urdu

Search by :

ALL Author Subject ISBN/ISSN Advanced Search

Last search:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Membela perempuan: menakar feminisme dengan nalar agama

Text

Membela perempuan: menakar feminisme dengan nalar agama

Ali Hosein Hakeem, et.al - Personal Name;

Benarkah perempuan hanyalah subordinat, ataukah ia manifestasi cinta kasih Tuhan? Apakah keperempuanan dan kelelakian mengacu pada organ dan raga (baca kelamin)? Benarkah feminisme adalah sebuah kemubaziran dan fenomena ‘latah’ semata? Ataukah Islam terkesan ‘maskulin’ , sehingga feminisme diperlukan untuk menggusur ‘rezim teks yang sewenang-wenang. Benarkah perempuan hanyalah subordinat, ataukah ia manifestasi cinta kasih Tuhan? Apakah keperempuanan dan kelelakian mengacu pada organ dan raga (baca kelamin)? Benarkah feminisme adalah sebuah kemubaziran dan fenomena ‘latah’ semata? Ataukah Islam terkesan ‘maskulin’ , sehingga feminisme diperlukan untuk menggusur ‘rezim teks yang sewenang-wenang. Makalah Ameli ini menguji harapan-harapan feminis terhadap perempuan muslim berdasarkan beragam perspektif feminism. Dia melakukan klasifikasi kelompok-kelompok femisnisme dalam lima kategori. Pertama Feminisme Amazon yang berkonsentrasi pada “Kesataraan Gender Secara Fisik”. Kedua, Feminisme Anarki yang berupaya mencari suatu fragmentasi dari semua norma, nilai, dan kebiasaan yang berkaitan dengan perempuan. Keriga, Feminisme Liberal, yang dapat dimanifestasikan dalam sebuah variasi feminism yang bekerja dalam struktur arus utama (mainstream) suatu masyarakat untuk mengintegrasikan perempuan ke dalam sturktur tersebut.
Keempat, feminisme Marxis atau sosialis, yang menyadari bahwa perempuan tertindas dan menuding system kepemilikan kapitalis/swasta sebagai pelakunya. Dengan demikian ia berkeras menyatakan bahwa satu-satunya cara untuk mengakhiri penindasan tersebut adalah dengan meruntuhkan system kapitalis. Kelima, Feminisme Material, yakni sebuah gerakan bagi revitalisasi hak-hak perempuan dan berpandangan bahwa situasi dan kondisi sosial, kultural, dan politik telah menciptakan perbedaan-perbedaan dalam persepsi perempuan muslim dalam masyarakat. Dalam makalah ini ararki menjelaskan status kaum perempuan dalam islam, dalam terminology prinsip-prinsip berikut: (1) laki-laki dan perempuan setara dihadapan Tuhan. Keduanya memiliki kesetaraan potensi untuk mencapai kesempurnaan. (2) laki-laki dan perempuan memiliki hak dan kewajiban yang setara dalam memanfaatkan alam. (3) laki-laki dan perempuan memiliki posisi sederajat dalam masyarakat. (4) bahwa terdapat “kesatuan dalam perbedaan”. (5) alam semesta diciptakan dalam sebuah bentuk tempat segala sesuatu berjalin-kelindan. Segala sesuatu membutuhkan yang lain agar dapat terintegrasi dan sempurna. Perempuan eksis untuk menyempurakan pria, dan sebaliknya, pria eksis untuk menyempurnakan perempuan. Makalah ini menawarkan secara ringkas sebuah implementasi tajam dari pendekatan mistisisme Islam yang berurusan dengan isu-isu yang berkaitan dengan gender. Dengan demikian ia menyajikan model-model presentasi qurani yang amat bermafaat dengan sebuah komparasi di antara contoh-contoh perempuan yang shaleh dan salah.
C. Status dan Komplementaritas dua gender
Al-Hakim menyatakan bahwa relasi di antara pria dan wanita dalam terminology posisi, peran dan antarrelasi mereka, telah menjadi topik kontroversial sepanjang sejarah. Penulis menekankan bahwa para filosof muslim memandang perempuan dan pria secara superfasial tidaklah dapat dengan mudah dipersamakan satu sama lain. Mereka berpendapat bahwa jiwa tidaklah mengenal perbedaan seksual. Seandainya tubuh material mereka dibuang dari pikiran, lanjut pendapat ini, kita akan menemukan bahwa pria dan perempuan sebenarnya identic. Bahkan, dengan mengatakan bahwa dikarenakan status fisik orisinalnya bersifat netral-gender, maka tubuh keduanya juga pada dasarnya identic. Adalah tindakan-tindakan kemanusiaan itu sendiri yang membagi mereka dalam dua gender. Dengan demikian, gender lebih merupakan produksi (atau kontruksi) manusia daripada pembedaan ilahiah.


Availability
KP.II-00089KP.II ALI MMy LibraryAvailable
Detail Information
Series Title
-
Call Number
KP.II HAK m
Publisher
Jakarta : Al-Huda., 2005
Collation
viii, 310 hal, 22 cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
979-3515-44-9
Classification
KP.II
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
pertama,Juli 2005
Subject(s)
Feminisme
Agama
Islam
Kesetaraan gender
Specific Detail Info
diterjemahkan dari Islam and Feminism: Theory,Modelling,and Applications
Statement of Responsibility
-
Other version/related

No other version available

File Attachment
Comments

You must be logged in to post a comment

Perpustakaan Komnas Perempuan
  • Information
  • Services
  • Librarian
  • Member Area

About Us

Perpustakaan Komnas Perempuan adalah tempat berkumpulnya bahan pustaka mengenai Jender, Perempuan, Kekerasan terhadap Perempuan dan informasi lain.

Search

start it by typing one or more keywords for title, author or subject

Keep SLiMS Alive Want to Contribute?

© 2025 — Senayan Developer Community

Powered by SLiMS
Select the topic you are interested in
  • Computer Science, Information & General Works
  • Philosophy & Psychology
  • Religion
  • Social Sciences
  • Language
  • Pure Science
  • Applied Sciences
  • Art & Recreation
  • Literature
  • History & Geography
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Advanced Search