Text
Perempuan menggugat: masalah gender dan reparasi dalam kejahatan hak asasi manusia
Buku ini mengemukakan pentingnya mengintroduksi suatu dimensi gender ke dalam program reparasi dalam rangka meningkatkan respons mareka terhadap korban-korban yang perempuan dan keluarga-keluarga mereka. Buku ini mencakupi studi-studi di enam negara tentang kebijakan gender dan reparasi: Guatemala, Peru, Rwanda, Sierra Leone, Afrika Selatan, dan TimorLeste. Para konrtibutor mewakili sebuah spektrum yang luas dari ranah yang terkait dengan keadilan transisional, dan meliputi para pengacara hak asasi manusia internasional, anggota komisi-komisi kebenaran dan rekonsiliasi, dan wakil-wakil LSM. Buku ini sangat menolong bagi para praktisi gender dan para pakar yang bekerja di bidang hak asasi manusia, keadilan transisional, dan pengembangan perdamaian,” demikian kata Yasmin Louise Sooka, Direktur dari Foundations for Human Rights di Afrika Selatan; mantan komisioner di KKR Sierra Leone dan Afrika Selatan. “Melalui analisis mereka,” demikian lanjutnya, “dan interpretasi atas suara-suara kaum perempuan, para penulis studi- xxi studi kasus dalam buku ini mulai membuat anjuran yang konkret tentang bagaimana para pembela isu gender bisa memainkan sebuah peran yang lebih positif dalam menjamin bahwa reparasi menjadi sebuah realitas bagi para perempuan yang dipengaruhi oleh konflik. Buku ini benar-benar merupakan wahana yang esensial bagi para pembela isu gender dan para praktisi keadilan transisional
KP.II-00036 | KP.II RUB P | My Library | Available |
No other version available