Text
Pembantaian massal 1740 tragedi berdarah Angke
Pembantaian biadab yang dilakukan VOC terhadap warga etnis Tionghoa di Batavia tahun 1740 yang menewaskan lebih dari 10.000 jiwa Tionghoa telah mengubah tatanan sosial dan ekonomi secara drastis. Kecemburuan sosial akibat faktor ekonomi yang dirasakan VOC ternyata harus dibayar mahal oleh warga etnis Tionghoa, bukan hanya dengan air mata dan keringat tetapi juga dengan nyawa.Tragedi besar dalam sejarah kota Jakarta yang mengangkat nama Kali Angke sebagai saksi bisu atas peristiwa pembantaian tersebut. Perlawanan dari warga etnis Tionghoa terhadap VOC pascaperistiwa tersebut memperlihatkan bahwa warga etnis Tionghoa dan Bumiputra senasib sepenanggungan dalam menerima perlakuan kejam VOC. Perasaan yang akhirnya menumbuhkan rasa persatuan antara warga etnis Tionghoa dan Bumiputra untuk menentang keberadaan pihak penjajah Belanda serta memperoleh kemerdekaan. Tragedi Angke merupakan sebuah pelajaran tentang pentingnya Hak Asasi Manusia yang diharapkan tidak akan terulang lagi di alam kemerdekaan seperti saat ini
KP.VI.1-00006 | KP.VI.1 HEM P | My Library | Available |
No other version available