Text
Kritik wacana agama
Upaya bongkar pasang pemahaman Islam mutlak diperlukan mengingat sikap pembebekan yang terjadi di dalam tubuh pemeluk agama ini kian hari bertambah subur. Karena sikap taqlid ini Islam terlihat tidak lagi menawan, dapat berdialog dengan kondisi masyarakat kekinian, dan dapat mengurai problematika hidup. Sikap pembebekan mengandaikan bahwa masa lalu adalah masa kini dan mendatang, sehingga capaian umat Islam masa lalu (termasuk pada masa Nabi Muhammad Saw. dan sahabatnya) diyakini selalu relevan, baik untuk masa sekarang maupun mendatang. Padahal produk masa lalu (turâts) hanya diciptakan demi memenuhi selera kondisi sosial masyarakat saat itu, sehingga muhal untuk dapat ditarik kembali ke masa kini.
Kendati demikian upaya mereinterpretasi “wacana Islam” selalu saja dihadang oleh klaim sesat dan murtad, klaim-klaim tersebut sengaja mereka buat demi menjaga produk pemikirannya. Ahli fikih masa lalu sendiri dalam “anggitannya” sering kali memberikan ancaman “Barang siapa yang mengingkari hal ini maka ia keluar dari Islam”. Sesungguhnya klaim-klaim seperti ini tidak lebih dari cara promosi agar pemikiran mereka dianggap satu-satunya kebenaran sehingga pada gilirannya akan diikuti oleh masyarakat. Oleh karena upaya bongkar pasang pemahaman agama harus dimulai dari yang pokok (asâs al-Islâm); yakni mengkaji Muhammad Saw. selaku penerima dan penyampai Islam pertama, membedah al-Quran, Hadis, dan ditutup dengan salah satu upaya tafsir alternatif.
KP XV.000107 | KP XV ZAI k | My Library | Available |
No other version available