Text
The Indonesian killings : pembantaian PKI di Jawa dan Bali 1965-1966
Buku ini diterbitkan pada Februari tahun 2004, dan kemudian dicetak lagi dan terbit September 2004. Sebenarnya buku ini sudah diterbitkan sejak lama. Cetakan pertamanya Desember 2000, namun kembali dicetak ulang kedua kalinya pada bulan Oktober 2003. Maklum saja, di tahun 2000, buku ini dilarang peredarannya. Buku ini adalah salah satu buku yang terkena sweeping buku “kiri” yang dilakukan Aliansi Anti Komunisme di Jakarta dan Yogyakarta. Akhirnya, buku ini praktis menghilang dari peredaran karena dianggap menyesatkan.
Cap komunis bagi para korban tahanan politik Orde Baru dan tragedi pembantaian PKI 1965-1966 menjadi sisi negatif bagi sosok mereka. Wacana tentang pengungkapan kebenaran pada G30S belum begitu tersebar dan wacana pengungkapan tragedi pembantaian PKI di Jawa dan Bali baru dalam tahap awal menunjukkan diri dalam masyarakat. Peristiwa G30S 1965 memang telah lama diperdebatkan di Indonesia dan Barat dalam berbagai versi, dugaan pelaku, pemberontakan yang terjadi dibelakangnya.
Tapi tidak demikian halnya dengan pengungkapan reaksi balik yang tidak kalah biadabnya dari gerakan 30 September 1965 yang menimpa orang dituduh anggota dan simpatisan PKI. Pembantaian, pemberangusan, penghilangan lawan politik yang kejam dan diluar batas nilai-nilai kemanusiaan. Para korban Orde Baru dan tragedi 1965 mulai berkumpul, berbagi pengalaman, menerbitkan buletin untuk membersihkan nama baik mereka, meluruskan sejarah, dan mengungkapkan kebenaran.
Buku ini disusun oleh bebarapa karya, artikel, makalah dan tulisan para Indonesianis di antaranya seperti Robert Crib, Michael van Langerberg, Kennet R Young, Keith Foulcher, Kenneth Orr dan Anton Lucas. Juga ada laporan jurnalistik dari wartawan Indonesia Maskun Iskandar dan Jopie Lasut tentang pembantaian di Purwodadi, Jawa Tengah. Ada juga laporan dari Pusat Penelitian dan Studi Pedesaaan dan Kawasan Universitas Gajah Mada serta dokumen dari Dinas Sejarah TNI Angkatan Darat tentang penumpasan G30S/PKI di Jawa Tengah. Sisi menarik lainnya dari buku ini adalah disertakannya essai Soe Hok Gie tentang riuh dan brutalnya pembantaian PKI di Bali.
Kisah pengalaman dari seorang istri tahanan politik bernama Yeti dan Marni. Yeti dan Marni adalah seorang perempuan yang selamat dari kamp-kamp. Beban mereka adalah lolos dari kematian dengan segala pertanyaan tentang apa salahnya dan makna yang mengikutinya, dan tahun-tahun panjang yang menakutkan dalam kerja keras. (hal.386). Berbagai kisah para korban inilah yang menjadi daya tarik dan nilai lebih dari buku ini.
Cerita Bali ditulis oleh Robert Cribb, Soe Hok Gie serta tambahan laporan dari Pusat Studi Pedesaan Universitas Gajah Mada yang dicatat dari pemberitaan harian Suara Indonesia yang terbit di Denpasar. Juga ada dokumen dari Dinas Sejarah TNI Angkatan Darat tentang penumpasan G30S/PKI di Bali.
KP.V.8-00032 | INA X. 00.PEM | My Library | Available |
No other version available