Text
Jurnal reformasi ekonomi
Mengelola restrukturisasi ekonomi sambil melakukan konsolidasi demokrasi dalam masa transisi merupakan tantangan terberat yang dihadapi oleh para pemimpin politik. Pemimpin negara-negara demokrasi baru yang meminta nasehat tentang kebijakan ekonomi akan mendapatkan saran yang saling berlawanan. Beberapa penasehat akan bersikeras bahwa reformasi kebijakan di negara yang mengembangkan demokrasi membutuhkan langkah-langkah taktis yang sedikit bersifat otoriter: pembuatan keputusan dilakukan oleh para teknokrat yang otonom, yang terbebas dari pertikaian-pertikaian politik. Yang lain akan mengingatkan bahwa konsolidasi demokrasi clan reformasi ekonomi yang berkelanjutan membutuhkan partisipasi masyarakat sipil untuk aktif dalam perdebatan klan pembuatan kebijakan ekonomi.
Yang jelas adalah bahwa taruhannya sangat mahal bagi negara-negara demokrasi baru. Negara-negara demokrasi baru yang mengalami kebangkrutan ekonomi akan segera melihat bangunan demokrasi mereka runtuh, namun tidak bagi mereka yang ekonominya berkembang. Karenanya, menciptakan pertumbuhan menjadi lebih penting untuk mempertahankan negara-negara demokrasi baru daripada aspek-aspek pembangunan demokrasi lainnya.
BK01857PerpusKP | INA.0.330 LSP j | My Library | Available |
No other version available