Text
Bergerak bersama mencegah konflik : panduan praktis untuk peringatan dan tanggapan dini konflik berbasis jaringan komunitas
Buku ini disusun sebagai acuan bagi jaringan di masyarakat yang ingin turut berpartisipasi menjadi aktivis perdamaian. Buku ini disusun dengan bentuk yang menarik agar masyarakat dapat memahami dengan mudah serta membantu mendorong semangat untuk berpartisipasi secara aktif dalam upaya bergerak bersama untuk mencegah konflik di dalam kerangka Sistem Peringatan dan Tanggapan Dini Konflik Berbasis Jaringan Komunitas (SPTDK) .REFORMASI TELAH MENGANTARKAN Indonesia memasuki era demokratisasi. Transisi ke arah demokrasi dan kehidupan pasca-Reformasi diwarnai oleh maraknya konflik kekerasan, baik vertikal maupun horizontal. Meningkatnya konflik kekerasan dan sulitnya upaya deeskalasi konflik kekerasan di Indonesia dipengaruhi oleh tiga faktor (World Bank, 2011): tekanan, yaitu perubahan secara nasional yang meliputi beberapa aspek, seperti proses demokratisasi, desentralisasi keuangan dan politik, serta tekanan ekonomi; kerapuhan sosial, yaitu ketidakmampuan masyarakat mengelola perubahan sosial dan perubahan demografis, serta menurunnya kelekatan sosial (social cohesion); kelemahan institusional, yaitu kinerja lembaga pemerintah dan nonpemerintah yang kurang baik, keterbatasan kapasitas lembaga keamanan untuk melakukan intervensi dalam pencegahan kekerasan, dan keterlibatan aparat dalam eskalasi kekerasan. Perubahan secara nasional di mana beberapa aspek seperti proses demokratisasi, desentralisasi keuangan dan politik, serta tekanan ekonomi membuat masyarakat rentan terhadap gesekan yang muncul di antara mereka. Tekanan akibat perubahan secara nasional dapat dilihat secara jelas pada periode pasca-Reformasi. Faktor-faktor politik seperti otonomi daerah dan desentralisasi dalam proses demokratisasi dapat memberikan tekanan bagi masyarakat. Tekanan ini dapat dirasakan pada saat berlangsungnya peristiwa politik seperti pemilihan kepala daerah (pilkada), pemilihan legislatif (pileg), dan pemilihan presiden (pilpres), di mana kepentingan politik elite dapat mendorong terjadinya konflik dan kekerasan
KP.VI.00019 | KP.VI SUW b | My Library | Available |
KP.VI.00019-01 | KP.VI SUW b | My Library | Available |
No other version available