Text
Sosialisme Kerakyatan: Suatu Ideologi
Dalam kutipan pandangan Sjahrir tercermin jiwa sosialis yang dinamis dalam mengartikulasi perdebatan Marxisme. Seperti dalam penemuan Mrazek yang diperkuat dari teman-teman Sjahrir masa sekolah, bahwa Sjahrir adalah seorang pendebat terkonfirmasi dengan gaya pemikirannya yang terus berjalan dalam dinamika perdebatan sebuah ideologi. Selain Sjahrir memang hadir dalam situasi perdebatan Marxisme Eropa, semangat kelas menengahnya yang memperjuangkan kelas marginal atau seperti apa yang dalam definisi Gramsci intelektual-organic cukup tercermin dalam aktivitasnya. Dalam posisi ini Sjahrir mendapat cibiran dari lawan politiknya dengan sebutan sosialis-kanan (soska), karena pandangannya dianggap tidak revolusioner dan terlalu kekanan. Pertentangan Sjahrir dan Amir Sjarifudin pun terjadi karena Sjarifudin memiliki kecenderungan dalam komunisme, meski mereka adalah orang yang sama-sama membangun partai berhaluan sosialisme. Begitu kritisnya Sjahrir terhadap intepretasi Marxisme, dia membuat dikotomi tegas antara sosialisme dan komunisme agar gerakan sosialis tidak terjebak dalam euphoria komunisme. Seperti juga Hatta, Sjahrir yang seorang sosial demokrat mengkhawatirkan komunisme akan membawa Indonesia dalam sebuah negara totalitarian dan tidak ubahnya seperti fasisme di Jerman.
KP.XXI-00097 | KP.XXI ALI S | My Library | Available |
No other version available