Text
Mengukur Demokrasi/ Measuring Democracy : Pengalaman Indonesia dan Internasional / Indonesia and International Experiences
Perspektif yang dimaksudkan itu adalah pembacaan atas kenyataan bahwa energi demokratik Indonesia sebagian besar justru berasal dari kekuatan-kekuatan popular, bukan dari kelas menengah, apalagi kelas elite. Menurutnya, kapitalisme pasca-kolonial yang dibangun Orde Baru telah menciptakan kontradiksi internal yang melahirkan semangat perjuangan radikal untuk demokrasi. Ini adalah jenis demokrasi radikal popular yang secara otentik tumbuh untuk melakukan perlawanan terhadap kapitalisme-despotik Orde Baru – kapitalisme yang didasarkan pada monopolisasi atas alat-alat akumulasi primitif (seringkali bahkan berciri state-based), serta subordinasi dan represi terhadap rakyat pada umumnya. Menurutnya, semua kelompok kerakyatan, dari semua sektor — mulai petani, nelayan, buruh industri, kaum miskin kota, juga dari kalangan bisnis, dan hampir semua jenis okupasi kelas menengah — tanpa kecuali, mengalami penindasan di bawah model akumulasi primitif kapitalisme Orde Baru. Mereka semua memiliki alasan yang sama untuk bangkit melawan rezim. Demokrasi lahir dari perlawanan semua sektor popular. Ini untuk mengatakan bahwa demokrasi Indonesia muncul dari krisis sosial-ekonomi yang terjadi akibat kontradiksi kapitalisme despotik, bukan dari tahap matang kapitalisme yang menciptakan borjuasi independen.
KP XXI.000199 | KP XXI IND m | My Library | Available |
No other version available