Text
Kekerasan terhadap perempuan berbasis gender (ktpbg)
Pada dasarnya, perbedaan gender adalah suatu hal yang wajar terjadi di masyarakat. Hanya saja perbedaan gender bisa menjadi masalah ketika menimbulkan ketidakadilan gender dan kekerasan terhadap perempuan. Kekerasan tersebut dapat terjadi karena adanya relasi yang tidak seimbang yang diakibatkan oleh pembakuan peran gender dan persepsi gender yang berbeda. Misalnya anggapan masyarakat bahwa laki-laki memiliki kedudukan yang lebih tinggi dibandingkan kedudukan perempuan sehingga laki-Iaki merasa lebih berkuasa atas perempuan. Pandangan ini kemudian dikenal sebagai budaya patriarkhi, yaitu sebuah budaya yang menempatkan laki-Iaki sebagai warga kelas satu, dominan, superior dan lebih tinggi dari perempuan. Sementara perempuan menjadi warga kelas dua, inferior atau lebih rendah. Gender biasa dipahami dengan membedakannya dari seks. Seks atau jenis kelamin dipahami sebagai perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang bersifat biologis dan kodrati. Misalnya laki-Iaki memiliki penis, jakala (kala menjing) dan memproduksi sperma. Sedangkan perempuan mempunyai alat reproduksi seperti rahim, saluran melahirkan, dan memproduksi telur (biologis). Sifat seks ini tidak dapat dipertukarkan, permanen, dan merupakan ketentuan Tuhan dan bersifat universal, tidak terpengaruh ruang dan waktu. Misalnya, perempuan di manapun di dunia ini pasti mempunyai vagina. Begitu juga dengan laki-Iaki Amerika maupun Indonesia pasti mempunyai penis. Sedangkan gender dipahami sebagai perbedaan antara laki-laki dan perempuan yang tercipta secara sosial maupun budaya. Perbedaan itu diperoleh melalui pembiasaan atau pembelajaran masyarakat sehingga sangat dipengaruhi oleh waktu, tempat dan kondisi sosial yang melingkupinya. Gender ini juga dapat dipertukarkan. Misalnya, bahwa perempuan itu dikenal lemah lembut, cantik, emosional, tidak rasional, manja dan lain-lain. Sementara lakiIaki dianggap kuat, rasional, jantan, perkasa dan lain-lain. Namun banyak laki-Iaki yang mempunyai sifat lembut dan emosional dan sebaliknya juga perempuan banyak yang kuat dan rasional
KP.IV.000177 | KP.IV IND k | My Library | Available |
No other version available