Text
Gerakan anti-kekerasan terhadap perempuan
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) menjadi diskusi aktual, dan umumnya korban adalah istri. Banyak hal yang perlu dilakukan dalam upaya meminimalkan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, dan salah satunya adalah dengan mengembangkan sikap Etis Kristen untuk menjawab masalah krusial ini. Makalah ini berbicara tentang bagaimana sikap Etika Kristen dalam menanggapi fenomena kekerasan terhadap istri, dan pada saat yang sama menawarkan jalan keluar untuk masalah ini. Kekerasan terhadap perempuan dalam lingkungan domestik (dalam hal ini menunjuk pada posisi perempuan sebagai istri) sebenarnya sudah menjadi gejala fenomenologis baik di dunia maupun di Indonesia pada khususnya. Namun masalah ini, terlebih di Indonesia, tidak pernah mencuat sampai permukaan karena adanya pandangan yang mengatakan bahwa masalah-masalah di sekitar rumah tangga/domestik adalah tabu untuk diberitakan dan diceritakan kepada orang-orang di luar rumah tangga tersebut. Dalam penelitian1 ditemukan fakta bahwa perempuan/istri cenderung untuk menutupi masalah ini dan berusaha untuk menerima dengan tabah dengan alasan “menjaga keharmonisan hubungan keluarga”. Jadi dalam peristiwa ini, bukan berarti perempuan/istri tidak menyadari keberadaannya yang berada di bawah superioritas lelaki; perempuan/istri justru sangat sadar akan hal ini. Namun kondisi ini “terpaksa” dipertahankan agar harmonisasi keluarga tidak menjadi retak
KP.IV.000125 | KP.IV MUR g | My Library | Available |
No other version available