Text
Tuhan di Mata para Filosof
Semua orang beriman secara naluriah memahami bahwa Tuhan mengatasi akal manusia. Dengan penuh penyerahan diri, biasanya mereka berkata, "Tuhan tidak bisa dijangkau dengan akal." Namun, para filosof tidak mau menyerah begitu saja. Bagi mereka, Tuhan yang menganugerahi akal (intelijen) pastilah bisa dijangkau dengan akal (intelijibel)--dalam batas-batas tertentu. Jika tidak, lalu apa tujuan Tuhan memberikan akal kepada manusia?
Dengan kesadaran inilah, para filosof sepanjang abad berupaya memecahkan teka-teki metafisika yang menghantui pikiran manusia tentang hubungan dirinya dengan Sang Pencipta, alam semesta, dan kehidupan. Seperti apakah "keberadaan" Tuhan? Bagaimanakah hubungan antara keberadaan Tuhan--Sang Ada Mutlak--dengan keberadaan manusia? Apakah hakikat dari Keberadaan itu sendiri?
KP XX.000204 | KP XX GIL t | Perpustakaan Komnas Perempuan | Available |
No other version available