Perpustakaan Komnas Perempuan

  • Home
  • Information
  • News
  • Help
  • Librarian
  • Member Area
  • Select Language :
    Arabic Bengali Brazilian Portuguese English Espanol German Indonesian Japanese Malay Persian Russian Thai Turkish Urdu

Search by :

ALL Author Subject ISBN/ISSN Advanced Search

Last search:

{{tmpObj[k].text}}
Image of Luka Papua HIV, Otonomi Khusus dan Perang Suku ( Sebuah Karya Jurnalis Muda Papua)

Text

Luka Papua HIV, Otonomi Khusus dan Perang Suku ( Sebuah Karya Jurnalis Muda Papua)

FX Rudy Gunawan - Personal Name; Arwani - Personal Name;

isu Genosida sedang terjadi karena berkaitan dengan politik diintegrasi yang menunjukan ada proses yang dilakukan dalam beberapa sistem.Masih banyak kondisi yang membuat masyarakat Papua hidup dalam keprihatinan. Diantaranya kedatangan migran dari luar Papua yang sedemikian banyak, dimana pada tahun 2000 diperkirakan sebanyak 35 persen dari seluruh jumlah penduduk Papua adalah pendatang, marjinalisasi penduduk asli, serta minimnya pelayanan publik di pedalaman. Sebenarnya para pendatang tidak berniat untuk menyingkirkan penduduk asli, namun mereka lebih mampu memanfaatkan kesempatan dan potensi yang tersedia, yang secara tidak sengaja menggilas keberadaan penduduk setempat. Belum lagi dengan pengambilalihan tanah dan eksploitasi sumber daya alam yang tanpa diimbangi oleh kompensasi berupa kemakmuran dan kesejahteraan bagi penduduk setempat.
Untuk mempercepat pembangunan di daerah Papua, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua. Dalam Undang-Undang itu, berbagai hak khusus di bidang ekonomi, politik, dan budaya serta peningkatan percepatan pembangunan diakomodasi. Namun, hingga kini persoalan-persoalan mendasar di Papua belum sepenuhnya teratasi. Mungkin pembangunan secara fisik dapat terlihat, seperti sekolah dan puskesmas yang berkembang, meski kualitasnya masih jauh dari harapan. Pemberdayaan ekonomi rakyat serta sumber daya manusianya juga masih tampak berjalan di tempat.

dulu orang papua meramu alam untuk kehidupan dan mereka menjaga seluruh lingkungannya secara berimbang.
Kemudian datang perubahan yang memberikan dampak sangat besar pada tatanan masyarakat adat sehingga mereka kehilangan pegangan.
Papua juga dijadikan daerah operasi dan itu banyak menelan korban.Belum lagi persoalan internal seperti santet yang kita sebut swanggi.Percaya atau tidak sebentar saja orang mati tanpa sakit.
Kenapa swanggi muncul?Karena investor masuk tidak beraturan dan ini kejahatan yang mempercepat proses genosida itu.
Pemerintah bersama pengusaha memaksakan masuk di wilayah hak ulayat yang begitu ketat tanpa pernah menghargainya.


Availability
KP.V.3-00036KP.V.3 RUD LMy LibraryAvailable
Detail Information
Series Title
-
Call Number
KP.V.3 GUN l
Publisher
Jakarta Indonesia : Spasi & VHR Book., 2008
Collation
xvii, 194 Hal.: ill. ; 21cm
Language
Indonesia
ISBN/ISSN
978-979-16852-7-6
Classification
KP.V.3.
Content Type
-
Media Type
-
Carrier Type
-
Edition
Pertama, Desember 2008
Subject(s)
Papua
Otonomi khusus
HIV
Perang Suku
Specific Detail Info
-
Statement of Responsibility
-
Other version/related

No other version available

File Attachment
Comments

You must be logged in to post a comment

Perpustakaan Komnas Perempuan
  • Information
  • Services
  • Librarian
  • Member Area

About Us

Perpustakaan Komnas Perempuan adalah tempat berkumpulnya bahan pustaka mengenai Jender, Perempuan, Kekerasan terhadap Perempuan dan informasi lain.

Search

start it by typing one or more keywords for title, author or subject

Keep SLiMS Alive Want to Contribute?

© 2023 — Senayan Developer Community

Powered by SLiMS
Select the topic you are interested in
  • Computer Science, Information & General Works
  • Philosophy & Psychology
  • Religion
  • Social Sciences
  • Language
  • Pure Science
  • Applied Sciences
  • Art & Recreation
  • Literature
  • History & Geography
Icons made by Freepik from www.flaticon.com
Advanced Search